Intisari-Online.com – Jarum kuno dari tulang yang diperkirakan berusia 8.200 tahun digali selama penggalian yang dilakukan di gundukan Yesiloa dan Yassitepe di Izmir Turki barat.
Pada tahun 2017, Anadolu Agency melaporkan bahwa dalam penggalian Yassitepe di Yesilova Mound di provinsi Izmir, Turki barat, para arkeolog menemukan reruntuhan bangunan berusia 5.000 tahun, serta penduduk ‘mewah’ pada saat itu.
Izmir adalah salah satu pemukiman tertua di wilayah Mediternia, dan memiliki sejarah panjang.
Hingga abad ke-7 SM, Izmir memiliki kontak perdagangan yang kuat dengan tetangganya, terutama dengan Lydia, dan berlangsung sampai Lydia ditaklukkan oleh Persia.
Kedaulatan Persia berakhir dengan kedatangan Alexander Agung ke Anatolia pada 334 SM.
Periode Helenistik pun dimulai, pemukiman baru mengalami banyak restorasi yang signifikan.
Izmir pun diubah menjadi kota perdagangan dan pelabuhan penting, ketika Kekaisaran Pergamon pada tahun 197 SM, menyerahkan ke dalam kendali Kekaisaran Romawi.
Kota ini disebutkan dengan nama Smirna dalam Kitab Wahyu, dan Polikarpus mengalami kemartiran di Smirna sekitar tahun 155.
Selama masa Abad Pertengahan, kota itu sudah lama menjadi milik Kekaisaran Bizantium, kemudian Republik Genoa dan Republik Venesia sebelum menjadi basis Ordo Santo Yohanes.
Ksatria Santo Yohanes diusir pada tahun 1402 oleh Timur Lenk, dan pada tahun 1425 Ottoman mengambil alih kota.
Kota ini mengalami Perang Dunia Pertama, juga Perang Yunani-Turki (1919-1922), melansir Ancient Pages.
Akhirnya ditaklukkan kembali oleh Turki dan diratifikasi dalam Perjanjian Lausanne pada tahun 1923, dan sejak itu tetap menjadi Turki.
“Dalam pekerjaan yang sedang berlangsung di gundukan, di mana orang pertama Izmir tinggal, sembilan desa kuno yang berbeda yang berasal dari 8.500 tahun ditemukan berturut-turut.
Di desa-desa, sisa-sisa ikan air tawar, ikan pari beracun, bulu babi, tiram dan remis mengungkapkan bahwa orang-orang kuno mengonsumsi makanan laut di masa lalu, sama seperti penduduk setempat saat ini,” melansir Daily Sabah.
Di antara temuan pertama dalam penggalian itu adalah alat pemotong batu yang digunakan untuk memotong dagingk memotong kayu, dan pengolahan furnitur dari 8.200 tahun yang lalu.
Lalu temuan terbaru adalah jarum yang terbuat dari tulang hewan dan diduga digunakan oleh wanita dalam menenun.
Profesor Asosiasi Kepala Penggalian Zafer Derin dari Fakultas Sastra Departemen Arkeologi Universitas Ege mengatakan, "Ini adalah area perumahan di mana sejarah Izmir dapat ditelusuri.
Karena areanya sangat luas, maka tim kami mempertahankan pekerjaan mereka di dua bagian di area 1.200 meter persegi (12.916,69 kaki persegi). Kami telah menemukan berbagai artefak yang berasal dari 8.200, 6.000, 5.000, dan 2.000 tahun hingga saat ini."
Tentang jarum, Derin menambahkan, “Jarum itu milik wanita kuno, tidak terbuat dari logam seperti saat ini karena orang kuno tidak tahu tentang mineral itu di masa lalu.
Jarum itu terbuat dari tulang, kebanyakan tulang burung dan berukuran kecil untuk memproduksinya.”
“Orang-orang zaman dahulu meluruskan dan menajamkan tulang-tulang itu kemudian mengubahnya menjadi jarum. Jika perlu, mereka dapat digunakan sebagai gesper atau sebagai perhiasan di kerah.”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari