Intisari-Online.com – Selama penggalian tahun 2005, seorang wanita prasejarah ditemukan di dalam sebuah gua yang dikenal Hilazon Tachtit.
Terletak di Israel Utara, wanita itu ditemukan di dalam kuburan dangkal di dalam gua.
Tim arkeolog membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk merekonstruksi pemakaman wanita yang rumit itu, termasuk pesta 86 kura-kura.
Para ahli percaya bahwa karena sifat rumit dari situs kuburan, mungkin saja wanita itu adalah dukun.
Para arkeolog percaya bahwa dukun ini hidup pada periode Natufian Akhir, yaitu antara 10.800 SM hingga 9500 SM.
Situs kuburan yang rumit ini juga diyakini sebagai salah satu situs pemakaman prasejarah tertua, juga berisi sisa-sisa sekitar 28 orang lainnya.
Pemakaman wanita itu sangat menarik, dia dibaringkan di tempat tidur bahan mulai dari kerang, kulit kura-kura, kapur, sedimen, dan tanduk rusa.
Selain bahan-bahan tersebut, berbagai macam tulang hewan ditemukan di dalam gua, termasuk tulang dari kaki manusia.
Para peneliti telah menemukan bahwa wanita itu hampir berusia 45 tahun pada saat kematian, yang melampaui rata-rata untuk periode waktu ini.
Mereka tidak hanya mengetahui usianya, mereka juga mengetahui bahwa wanita ini menderita berbagai macam penyakit.
Penggalian khusus ini dipimpin oleh Natalie Munro dan Leore Grosman, melansir History Things.
Artefak yang ditemukan tim Munro dan Grosman dalam kondisi sangat baik.
Karena kondisinya yang hampir sempurna, tim arkeolog berhasil merekonstruksi pemakaman tersebut.
Rekonstruksi ini memungkinkan para ahli untuk melacak periode waktu dukun.
Rekonstruksi dimulai dengan mempersiapkan kuburan untuk pemakaman dukun, yang merupakan proses enam tahap.
Mereka menandai bentuk oval di lantai gua menggunakan semacam bor.
Dinding dan lantai gua kemudian ditutupi dengan batu kapur dan lumpur.
Setelah selesai, lubang kuburan kemudian akan dilapisi dengan kulit kura-kura, tanduk rusa, batu kapur, dan bahan lainnya.
Lanjut ke tahap keempat, peserta akan memasukkan tubuh ke dalam kuburan, memasukkan cangkang kura-kura di kedua sisi kepala, panggul, dan di sepanjang dinding kuburan.
Setelah itu mereka kemudian akan menempatkan lebih banyak cangkang dan tulang di sekitar wanita itu.
Para arkeolog percaya bahwa para peserta kemudian akan menumpuk sampah mereka dari pesta mereka di atas dan di sekitar wanita itu.
Jumlah cangkang kura-kura menunjukkan bahwa banyak dari ini ditempatkan di dalam kuburan setelah pesta besar.
Para ahli juga percaya bahwa para peserta akan mengkonsumsi sekitar 55 pon daging di salah satu pesta pemakaman.
Selama tahap akhir penguburan, para peserta kemudian akan memindahkan balok besar berbentuk segitiga ke arah puncak kuburan.
Karena jumlah tulang di dalam kuburan, ini membuat para ahli percaya bahwa dia mungkin seorang dukun.
Selama periode ini, banyak yang percaya bahwa dukun dapat berkomunikasi dengan roh binatang.
Para arkeolog juga percaya bahwa wanita itu terpisah dari orang-orang Natufian.
Orang-orang Natufian diyakini sebagai manusia modern pertama yang hidup 15.000 tahun yang lalu, karena mereka membentuk pemukiman permanen.
Mereka dikenal berburu dan mengumpulkan, tetapi akhirnya mulai menanam makanan mereka sendiri.
Kuburan dukun khusus ini juga membuat para ahli percaya bahwa praktik pemakaman menjadi sangat penting dalam budaya mereka.
Praktik ini memberikan wawasan baru tentang budaya Natufian, bahwa mereka adalah masyarakat yang sangat kompleks.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari