Curio meninggal pada 49 SM dalam Pertempuran Bagradas di Afrika Utara.
Setelah kematian Curio, Fulvia menikah dengan Mark Antony, ini menjadi pernikahan ketiga dan terakhir keluarga Fulvia.
Mark Antony adalah seorang politisi terkemuka dan orang kuat di Roma.
Belakangan, Fulvia turut andil dalam mempertahankan dan memantapkan posisi Mark Antony.
Dia melindungi kepentingannya sendiri, dalam ketidakhadirannya, dia bertindak lebih proaktif menjaga kepentingannya di semua bidang, yaitu politik hingga militer.
Selama Mark Antony tinggal di Mesir, Fulvia secara efektif bekerja dalam politik arus utama Roma untuk mengamankan tujuan Antony.
Dia bertemu Octavian dengan cara yang pantas.
Perang Peru menjadi bentrokan langsung antara keduanya.
Seluruh kehidupan Fulvia bak dilukiskan dengan beberaka kata, seperti wanita ambisius yang berani, keterlaluan, pemberani, bijaksana secara politik dari keluarga bangsawan Romawi.
Dia menjadi wanita paling kuat selama Republik Romawi Akhir dan pada awal Kekaisaran Romawi.
Dia memainkan peran penting dalam keputusan penting dan berhasil membela kepentingan Mark Antony.
Dia menunjukkan keberanian politik yang luar biasa bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR