Ia menemukan Suku Mante hidup di belantara pedalaman Lokop, Kabupaten Aceh Timur.
Ia juga pernah bertemu dengan suku tersebut di hutan-hutan Oneng, Pintu Rimba, Rikit Gaib di Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Tenggara.
Berdasarkan pemaparan Gusnar, suku ini umumnya tinggal di gua-gua dan celah gunung.
Jika siang, mereka biasa berada di alur-alur sungai yang berada di tengah lembah.
Beberapa gua yang kerap ditinggali suku terasing ini antara lain Gua Bete, Jambur Atang, Jambur Ketibung, Jambur Ratu dan Jambur Situpang.
Dari segi fisik, Suku Mante ini memiliki ciri-ciri tubuh kerdil dengan tinggi sekitar satu meter.
Rambut terurai panjang hingga pantat. Sebagian dari mereka bertelanjang.
Mereka memiliki kulit cerah, tubuh berotot dan kasar serta wajah bersegi dengan dahi sempit.
Kedua alis mata mereka bertemu di pangkal hidung yang tampak pesek.
Dari beberapa sumber yang bisa kita akses dari internet, di sana disebutkan bahwa Suku Mante merupakan salah satu etnis terawal dan pembentuk etnik-etnik di Aceh.
Suku ini bersama suku lainnya, yakni Lanun, Sakai, Jakun, Senoi dan Semang, merupakan cikal bakal suku-suku yang saat ini ada di Aceh.
Mante pertama kali diperkenalkan oleh Snouck Hurgronje
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR