Intisari-online.com - Bukan rahasia lagi jika China dan Rusia merupakan musuh Amerika dan Barat.
Mereka bersaing dalam banyak hal, seperti militer, ekonomi, bahkan pengaruh.
Banyak negara menunjukkan kecenderungan mereka ke negara tertentu.
Seperti beberapa negara ini yang justru memilih bergabung ke China dan Rusia ketimbang Amerika dan Barat.
Iran dan Argentina merupakan dua negara yang telah mendaftar untuk bergabung dengan Group of Emerging Economies (BRICS) yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Iran telah secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan kelompok lima negara berkembang terkemuka di dunia, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pada (27/6).
Meskipun BRICS bukan blok perjanjian, ia memiliki "mekanisme yang sangat inovatif dengan aspek yang luas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, menurut kantor berita Iran Tasnim.
Menurut Khatibzadeh, Teheran telah "memiliki serangkaian konsultasi" dengan negara-negara dalam kelompok untuk mengajukan aksesi.
"Iran bergabung dengan grup akan menambah nilai bagi semua negara anggota," kata Khatibzadeh.
Ia mencatat bahwa anggota BRICS menyumbang 30% dari PDB global dan 40% dari populasi dunia.
Pekan lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menyampaikan pidato di konferensi BRICS yang berlangsung online.
Raisi mengatakan Teheran siap untuk berbagi kemampuan dan potensi dengan anggota kelompok.
Juga pada (27/6), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Argentina juga telah mendaftar untuk bergabung dengan kelompok itu.
Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Argentina Alberto Fernandez, yang saat ini berada di Eropa, telah menegaskan kembali keinginannya agar Argentina bergabung dengan BRICS.
Fernandez berharap negara-negara anggota BRICS
menciptakan mekanisme kerja sama baru yang dapat menggantikan organisasi swasta saat ini yang beroperasi untuk kepentingan Barat.
Pekan lalu, pada konferensi BRICS, Putin mengatakan lima negara anggota sedang membangun mata uang cadangan global baru "berdasarkan mata uang negara-negara kelompok".