Dalam perjalanan turun, dia bertemu dengan sekelompok penduduk asli Amerika yang ramah.
Mereka menyembunyikannya selama satu malam, menjahit kulit beruang langsung ke punggungnya untuk menutupi lukanya yang terbuka, dan memberinya makanan dan senjata.
Akhirnya, dia berhasil sampai ke Fort Kiowa, melansir History Things.
Glass menopang di sana dan pulih dari luka-lukanya, tetapi begitu dia pulih, dia belum selesai.
Dia berangkat untuk memburu dua pria yang telah meninggalkannya.
Dia menemukan Bridger, tapi ceritanya dia memaafkannya karena dia masih kecil.
Fitzgerald adalah kurang beruntung. Glass menemukan Fitzgerald di Fort Atkinson di Nebraska dan membuatnya mengembalikan senapannya.
Glass menyelamatkan nyawa pria itu, tetapi mengatakan kepadanya bahwa jika dia meninggalkan tentara, dia akan membunuhnya.
Anda akan berpikir bahwa Hugh Glass akan melakukan eksplorasi setelah petualangan seperti itu, tetapi ternyata tidak.
Dia kembali ke Ashley's Hundred dan, pada tahun 1824, berangkat untuk menemukan rute perangkap baru.
Selama perjalanan, mereka diserang oleh Arikara. Dua dari partai itu terbunuh.
Glass selamat dengan bersembunyi di balik beberapa batu sungai. Dia kembali ke pangkalan di Fort Kiowa dengan bergabung dengan band Sioux dan pulang bersama mereka.
Hugh Glass menghabiskan sisa hidupnya sebagai penjebak dan pedagang bulu.
Pada tahun 1833, dia dibunuh oleh Arikara di tepi Sungai Yellowstone.
Kisahnya telah dipopulerkan dalam legenda dan mitos sebagai bukti keberanian melawan rintangan yang mustahil, dan kekuatan jiwa manusia untuk bertahan hidup dalam menghadapi bahaya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR