Intisari-Online.com - Ada satu hari dalam setahun yang kengeriannya begitu mencekam di desa-desa China kuno.
Yakni hari saat Nian turun dari gunung untuk mencari makanan.
Tidak ada yang bisa menghentikannya.
Nian adalah makhluk abadi; tidak ada senjata yang akan melukainya dan tidak ada waktu yang bisa mematikannya.
Yang bisa dilakukan orang China kuno hanyalah menutup jendela, mengunci pintu, bersembunyi di bawah tempat tidur, dan berdoa agar selamat.
Penduduk kota harus mengawasi dari ruang persembunyian mereka saat monster itu bergerak mendekat.
Ia memiliki wajah datar berbentuk seperti singa dengan dua tanduk besar di kepalanya dan satu set gigi setajam silet yang menonjol dari mulutnya.
Ukuran tubuhnya sangat besar; lebih besar dari gajah atau makhluk lain yang hidup di bumi.
Jika warga beruntung, Nian akan menerobos simpanan biji-bijian dan memakan setiap ons makanan yang mereka simpan.
Tetapi jika mereka tidak beruntung maka Nian akan melihat salah satu dari mereka dan menerkam.
Nian akan menanduk mereka dengan tanduknya dan merobek tubuh mereka dengan gigi tajamnya lalu melahapnya sepotong demi sepotong.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR