Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang didirikan pada tahun 1949, memandang Uni Soviet sebagai tantangan terbesarnya.
Selama beberapa dekade, NATO tidak menyebut China sampai pertama kali mengidentifikasi Beijing memiliki "dampak keamanan" dan menimbulkan "tantangan" pada KTT 2019.
NATO sekarang memainkan peran sentral dalam strategi dukungan militer Ukraina, menyediakan senjata dan intelijen untuk militer Ukraina.
Beberapa negara anggota NATO telah menyatakan keprihatinan bahwa China sejauh ini menolak untuk mengkritik kampanye militer Rusia di Ukraina.
China, di sisi lain, menyalahkan NATO atas pecahnya konflik tersebut.
Berbicara pada (22/6), Presiden China Xi Jinping mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia, "karena mengubah ekonomi global menjadi senjata".
Pejabat pemerintah AS lainnya mengatakan KTT G7 juga akan membahas tantangan ekonomi dari China.
"Tahun lalu, G7 pertama kali menyebut praktik ekonomi China yang tidak adil dan memaksa," kata seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
"Tahun ini, masalah ini akan menjadi tema yang lebih besar, dengan implikasi luas bagi ekonomi global," tambahnya.
Pejabat AS itu tidak mengungkapkan masalah spesifik China yang akan dibahas oleh anggota G7.
Selama KTT tahun lalu, G7 mencapai konsensus tentang pendekatan umum terhadap "kegiatan ekonomi non-pasar" China.
Menuduh China melakukan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang dan menyerukan agar China menjamin otonomi tingkat tinggi di Daerah Administratif Khusus Hong Kong. .
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR