Ada yang Utangnya Sampai Tembus Rp138 Triliun, Inilah Deretan BUMN yang Punya Utang Menggunung, Salah Satunya Perusahaan Mentereng Ini

Mentari DP

Penulis

Pemerintah Indonesia bisa menggugat direksi perusahaan BUMN.
Pemerintah Indonesia bisa menggugat direksi perusahaan BUMN.

Intisari-Online.com - Pemerintah Indonesia kini bisa menggugat perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang terus merugi.

Ini dilakukan jika perusahaan BUMN tersebut terus merugikan keuangan negara.

Hal itu berdasarkanpasal 27 ayat (3) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2022.

"Atas nama Perum, pemilik modal dapat mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap anggota Direksi yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada Perum," demikian bunyi Pasal 27 ayat (3) PP 23/2022, seperti dikutip Kompas.com dari situs Sekretariat Kabinet padaSelasa (21/6/2022).

Dengan begitu, makaKomisaris dan dewan pengawas harus bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian BUMN apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugas

Diketahui dalam beberapa tahun terakhir ada perusahaan"pelat merah" yang mempunyai utang menggunung.

Dilansir dari kompas.com pada Selasa (21/6/2022), ini 2 perusahaan BUMN yang terkenal tapi punya utang menggunung.

1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)

Sejak tahun 2019,PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah mengalami kerugian besar-besaran.

Dan pada akhir September 2021,Kementerian BUMN mencatat, utang Garuda Indonesia ini sudah mencapai 9,8 miliar dollar AS (Rp138,87 triliun dengan kurs Rp14.200 per dollar AS).

Beberapa utang maspakai penerbangan ini berasal dari utang kepada lessor senilai 6,35 miliar dollar AS (Rp90 triliun).

Selain itu, ada juga utang ke banksekitar 967 juta dollar AS (Rp13 triliun).

Ada pula utang dalambentuk obligasi wajib konversi, sukuk, dan KIK EBA sebesar 630 juta dollar AS (8 triliun).

Secara teknis, maspakai pelat merah inisudah dalam kondisi bangkrut. Akan tetapi belum secara legal.

2.PT Waskita Karya (Persero)

NasibPT Waskita Karya hampir sama denganPT Garuda Indonesia.

Pada akhir tahun 2019,Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwaWaskita Karya memiliki utang sebesar Rp90 triliun.

Sebagian besar utang itu berasal dari proyekjalan tol yang dikerjakan.

Di manaRp70 triliun adalah utang ke bank dan obligasi. Sementara Rp20 triliun sisanya ke vendor.

Namunpada kuartal pertama tahun ini,kerugian Waskita Karya naik berkali-kali lipat menjadiRp830,64 miliar.

Tiko, panggilan akrab,Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikanWaskita Karya sedang menyelesaikan sejumlah proyek jalan tol.

KhususnyaJalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.

Total ada 16 ruas tol yang sedang dikerjakan oleh Waskita. Dan itu semua membutuhkan dana yang besar.

Baca Juga: Dilantik Jadi Mendag, RupanyaZulkifli HasanPernah Dukung Wacana Penundaan Pemilu 2024 yang BuatMahasiswa Se-Indonesia Gelar Demo Besar-besaran

Artikel Terkait