Intisari-Online.com - Pada Maret 2022 lalu, harga gas alam Eropa dan Inggris melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan.
Hal itu dipicu pernyataan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan memberlakukan embargo impor minyak mentah Rusia.
Gas Eropa acuan TTF Belanda meroket lebih dari 60 persen dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level 345 euro per megawatt jam dan gas Inggris mencapai puncak sepanjang masa seharga 800 pence atau setara US$10,55 per therm.
Seringkali kenaikan harga ini diarahkan pada sosok Vladimir Putin yang berperan di baliknya.
Tak mengherankan, sebab fenomena ini terjadi saat Rusia dikenai sanksi oleh negara-negara Barat.
Meski begitu, sebenarnya kebijakan terkait aliran pasokan gas Rusia dikendalikan oleh Alexei Miller, CEO perusahaan energi Gazprom.
Pada 1996-2000, Miller merupakan Direktur Pengembangan dan Investasi OAO Pelabuhan Laut St. Petersburg dan Direktur Umum Perusahaan Saham Gabungan Terbuka Sistem Pipa Baltik.
Setelah kemenangan Vladimir Putin di pemilihan presiden pada tahun 2000, banyak rekan-rekannya di pemerintahan St. Petersburg menerima posisi senior di Pemerintah dan perusahaan negara Rusia.
Alexey Miller, yang menerima jabatan Wakil Menteri Energi, tidak terkecuali.
Sejak penunjukkannya sebagai CEO Gazprom, Miller telah menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk membangun kendali penuh atas perusahaan oleh Kremlin dan Vladimir Putin secara pribadi.
Gazprom menjadi struktur bisnis di mana Putin memulai secara sistematis dengan menempatkan orang-orang kepercayaannya di posisi kunci.
Diketahui, struktur manajemen Gazprom dibanjiri dengan kenalan lama Putin.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR