Find Us On Social Media :

Kecewa Berat Susah Payah Jadi Warga Asing yang Bela Ukraina, Dua Warga Amerika Ungkap Kondisi Medan Perang Sebenarnya hingga Terancam Hukuman Mati Setelah Ditangkap Rusia

By Tatik Ariyani, Sabtu, 18 Juni 2022 | 09:15 WIB

Alexander Drueke and Andy Huynh

Intisari-Online.com - Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, banyak warga asing yang mengajukan diri bergabung dengan pasukan Ukraina untuk melawan pasukan Rusia.

Menurut angka Rusia, 6.956 warga asing dari 64 negara telah tiba di Ukraina sejak Februari untuk memperjuangkan Kyiv.

Sekitar 1.956 dari mereka telah tewas, sementara 1.779 telah meninggalkan negara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada hari Jumat.

Dua warga asing berikut mengungkapkan bagaimana kondisi di medan pertempuran yang sebenarnya.

Dua warga negara Amerika mengatakan kepada Russian Today (RT) bahwa mereka menyerah kepada pasukan Rusia setelah ditinggalkan oleh komandan Ukraina mereka.

Keduanya juga mengatakan kepada veteran seperti mereka untuk "berpikir dua kali" sebelum melakukan perjalanan ke Ukraina.

Alexander Drueke dan Andy Huynh berbicara kepada RT dari pusat penahanan di Republik Rakyat Donbass, sehari setelah The Daily Telegraph melaporkan bahwa mereka telah ditawan.

Surat kabar Inggris tersebut menggambarkan mereka sebagai warga negara Amerika pertama yang ditangkap saat berperang untuk Ukraina, dan Washington telah berjanji untuk mengamankan mereka kembali.

Drueke dan Huynh ditangkap hanya beberapa jam setelah dikirim ke garis depan dekat Kharkov minggu lalu.

Di bawah komando polisi rahasia Ukraina, SBU, Huynh mengatakan bahwa keduanya dikirim untuk melengkapi militer Ukraina.

“Kami diberitahu untuk pergi dengan sedikit pengamatan,” kenang Huynh, menggambarkan bagaimana dia dipersenjatai dengan senapan CZ Ceko dan peluncur Rocket-Propelled Grenade (RPG), mengutip RT, Jumat (17/6/2022).

Barisan Ukraina mundur melewati titik mereka, diikuti oleh kendaraan lapis baja dan tank milik Rusia atau DPR.