Intisari-Online.com - Pada Minggu (12/6/2022), Kepala Duma Negara Federasi Rusia Vyacheslav Volodin mengatakan gagasan memasok senjata nuklir ke Ukraina di tengah konflik sama dengan memprovokasi konflik nuklir di pusat Eropa dan benar-benar gila.
Diberitakan Russia Today (RT), Volodin berbicara demikian sebagai tanggapan atas pernyataan Radoslaw Sikorski, seorang anggota parlemen Polandia dan Mantan Menteri Luar Negeri Polandia, yang mengatakan bahwa Barat memiliki “hak” untuk memasok senjata nuklir.
“Dengan anggota parlemen seperti itu, Eropa akan memiliki masalah yang jauh lebih serius daripada yang mereka hadapi hari ini, pengungsi, rekor inflasi, krisis energi,” kata Volodin dalam sebuah posting di media sosial.
Dia menuding Sikorski telah memicu konflik nuklir di pusat Eropa.
"Dia (Sikorski) tidak memikirkan masa depan baik Ukraina maupun Polandia."
"Jika gagasannya terwujud, negara-negara ini akan hilang, bersama dengan seluruh Eropa," seru Volodin.
"Justru karena orang-orang seperti Sikorski, tidak hanya diperlukan untuk membebaskan Ukraina dari ideologi Nazi, tetapi juga untuk mendemiliterisasinya, memastikan status non-nuklir negara itu," ujar Volodin.
Pernyataan Sikorski ini disebut menguatkan pernyataan yang dibuat oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sesaat sebelum konflik pecah pada akhir Februari 2022.
Berbicara pada konferensi keamanan di Munich, Jerman, Zelensky dilaporkan telah menyarankan agar Ukraina melepaskan status non-nuklirnya, karena perjanjian 1994 "tidak berfungsi".
Momen penting
Berbicara kepada para menteri pertahanan NATO yang bertemu di Brussel untuk memperdebatkan langkah mereka selanjutnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan invasi Rusia kini dalam tahap yang sangat penting.
"Kita tidak boleh menyerah dan kita tidak boleh kehilangan semangat. Taruhannya terlalu tinggi," katanya di awal pembicaraan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR