Intisari-Online.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tampaknya harus gigit jari usai tuduhan yang dilontarkannya terhadap Rusia tidak dapat dibuktikan.
Kiev mengajukan tuduhan terhadap Moskow tentang 'pencurian' dan ekspor gandum ilegal Ukraina.
Tuduhan yang meningkatkan ketegangan kedua negara di tengah perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir itu tidak dapat diverifikasi PBB.
Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Ukraina juga harus menahan kegeraman dengan penolakan Israel terhadap penjualan sistem pertahanan rudal Iron Dome kepada Kiev.
Padahal, bagi Ukraina, iron dome termasuk peralatan pertahanan yang paling dibutuhkan.
Mengutip Russia Today, Rabu (8/6/2022), juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, mengatakan baik kantor Sekjen PBB maupun Program Pangan Dunia PBB (WFP) tidak memiliki informasi kredibel tentang masalah 'pencurian' yang dituduhkan terhadap Moskow.
“Kami telah melihat laporan media baru-baru ini, kami sedang berbicara dengan rekan-rekan kami di WFP. Mereka tidak memiliki cara untuk memverifikasi tuduhan ini,” kata Dujarric.
“Saya pikir WFP, seperti yang kita semua miliki, telah mengadvokasi pergerakan bebas makanan dari Laut Hitam untuk memastikan kebutuhan orang-orang di seluruh dunia terpenuhi," katanya.
Bukan hanya kali ini tuduhan 'pencurian' gandum disasarkan Ukraina terhadap Moskow.
Sebelumnya, Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar, juga mengklaim bahwa Rusia mencuri gandum Ukraina dan mengirimkannya ke luar negeri.
“Rusia tanpa malu-malu mencuri gandum Ukraina dan mengirimkannya ke luar negeri dari Krimea, termasuk ke Turki,” kata Bodnar.
Ia menambahkan Kiev telah meminta Ankara untuk “membantu menyelesaikan masalah ini.”
Ukraina dan negara-negara barat sama-sama telah berulang kali menuduh Moskow menghambat ekspor biji-bijian lewat pelabuhan Laut Hitam, pusat perdagangan utama Odessa.
Sementara itu, Rusia telah menolak klaim dan tuduhan tersebut, mempertahankan kesiapannya memastikan perjalanan yang aman bagi kapal pengangkut biji-bijian dari pelabuhan.
Disebut gangguan aliran biji-bijian berasal dari tindakan Kiev sendiri, dan penambangan ekstensif garis pantai oleh militer Ukraina.
Sementara Kedubes Ukraina di Lebanon melaporkan hal serupa, bahwa Rusia menjarah gandum negara tersebut pada akhir Mei lalu.
Tuduhan itu dilontarkan ketika Rusia dilaporkan menjual 100.000 ton gandum curian kepada sekutunya Suriah.
Memperkuat tuduhan tersebut, disodorkan bukti berupa gambar satelit dari Planet Labs PBC, sebuah rekaman menunjukkan kapal Rusia berlabuh di Latakia pada 29 Mei 2022.
“Gandum dicuri dari fasilitas yang menggabungkan gandum dari tiga wilayah Ukraina menjadi satu batch. Ini adalah kegiatan kriminal," kata Kedutaan Besar Ukraina di Lebanon.
Sementara kekecewaan lainnyadiungkapkan Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk, di tengah upaya pertahanan Ukraina terhadap serangan Rusia.
Dalam konferensi pers Tel Aviv pada hari Selasa, Korniychuk menyebut bahwa pemerintah Israel tetap berada di zona nyamannya dan menahan diri memberikan bantuan pertahanan minimal kepada Ukraina.
“Kami meminta Israel untuk alat pertahanan berupa Iron Dome dan alat pertahanan serupa,” ungkapnya, dikutip Times of Israel, Rabu (8/6/2022).
“Seperti Israel melindungi penduduk Jalur Gaza dari tembakan Hamas, kita harus melindungi warga negara kita, wanita, anak-anak dan pria.”
Korniychuk berujar bahwa orang-orang Israel menunjukkan "cinta dan empati", tetapi tindakan pemerintah tidak sesuai dengan retorika.
Korniychuk juga mengatakan bahwa helm dan jaket antipeluru yang dikirim oleh Israel pada bulan Mei hanya 10% dari yang diminta Ukraina.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Tel Aviv telah mencoba untuk mempertahankan hubungannya dengan Moskow dan sampai saat ini menolak untuk mengirim peralatan pertahanan ke Ukraina.
Terkait iron dome Israel, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat Ukraina lainnya secara khusus menyebut sistem pertahanan tersebut sebagai daftar teratas untuk peralatan pertahanan Israel.
“Semua orang tahu bahwa sistem pertahanan rudal Anda adalah yang terbaik,” katanya kepada Knesset pada bulan Maret lalu. “Anda pasti dapat membantu orang-orang kami, menyelamatkan nyawa orang Ukraina, orang Yahudi Ukraina.”
(*)