Biden Terus Gelontorkan Bantuan Persenjataan Canggih ke Ukraina, Rusia Ancam Akan Mengincar Target Baru

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Volodymyr Zelensky - Perang Rusia dan Ukraina
(Ilustrasi) Volodymyr Zelensky - Perang Rusia dan Ukraina

Intisari-Online.com -Presiden AS Joe Biden setuju untuk memberi Ukraina sistem roket canggih sebagai bagian dari paket senjata senilai 700 juta dollar AS.

Sistem roket canggih tersebut diklaim dapat menyerang sasaran jarak jauh dengan presisi.

AS memberi Ukraina roket tersebut setelah Kyiv memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata itu untuk menyerang di dalam wilayah Rusia.

Sementara itu,Rusia akan memperluas daftar target yang akan diserangnya di Ukraina jika negara-negara Barat mengirimi senjata jarak jauh.

"Jika mereka memasok (Ukraina), kami akan menarik kesimpulan yang tepat dari ini dan menggunakan senjata kami, yang kami punya cukup, untuk menyerang target yang belum kami serang," kata kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara di TV pemerintah Rusia pada Minggu (5/6/2022) sebagaimana dilansir BBC.

Peringatan itu disampaikannya ketika ledakan mengguncang bagian dari Kyiv pada Minggu (5/6/2022), serangan pertama di ibu kota selama berminggu-minggu.

Rusia mengatakan serangan itu mengenai tank yang dipasok oleh negara-negara Eropa.

Ukraina mengatakan itu adalah pabrik perbaikan kereta api.

Ibu Kota Ukraina menerima sedikit penembakan dalam beberapa bulan terakhir, setelah Rusia memfokuskan kembali upayanya di wilayah Donbas.

Ketika Rusia membuat kemajuan yang lambat tapi pasti di lapangan di sana, ratusan kilometer ke timur, beberapa negara telah berjanji untuk mengirim senjata canggih ke Kyiv.

Pemimpin Rusia itu mengatakan suplai senjata AS "bukanlah hal baru".

Namun dia memperingatkan agar tidak mengirim rudal dengan jangkauan yang lebih jauh.

"Secara umum, semua keributan tentang pasokan senjata tambahan ini, menurut pendapat saya, hanya memiliki satu tujuan, untuk memperpanjang konflik bersenjata selama mungkin," tambahnya.

Baru-baru ini, AS mengumumkan telah mengirim Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (Himars) M142.

Senjata tersebut terdiri dari rudal berpemandu presisi, yang dapat mencapai target sejauh 70 km (45 mil) - lebih jauh dari artileri yang dimiliki Ukraina saat ini.

Baca Juga: Kisah Li Yuqin, Selir Terakhir Kerajaan Tiongkok Kuno yang Diangkat Pada Usia 15 Tahun, Bukannya Bahagia Hidupnya Justru Berakhir Menderita Kala Kerajaan Tiongkok Kuno Dihancurkan Rusia

(*)

Artikel Terkait