Intisari-Online.com - Film dokumenter terbaru dari Netflix, Our Father, sukses mencuri perhatian penonton.
Our Father menyoroti kisah nyata dari kasus dr Donald Cline, dokter kesuburan yang diam-diam menghamili pasiennya tanpa berhubungan intim, tetapi lewat inseminasi buatan.
Diam-diam menjadi ayah dari ratusan anak, tindakan dokter ini tidak diketahui hingga beberapa dekade kemudian.
Kasusnya terungkap pada 2014 oleh seorang wanita bernama Jacoba Ballard.
Dikisahkan bahwa dr Cline sendiri telah menikah dan memiliki dua anak.
Dia membuka klinik pada tahun 1979 dan diyakini telah menginseminasi para pasiennya dengan spermanya sendiri hingga tahun 1986.
Para pasiennya diberitahu bahwa donor sperma didapatkan dari residen medis anonim, dan tidak ada sperma donor tunggal yang digunakan lebih dari tiga kali, tetapi ini kemudian terbongkar sebagai kebohongan belaka.
Bermula dari Jacoba yang melakukan investigasi dan menemukan tujuh saudara tiri lewat sebuah situs. Ternyata mereka sama-sama memiliki DNA dr Cline.
Baca Juga: Inilah Inti Ajaran yang Disampaikan Sunan Bonang, Apa Saja Ya?
Setelah itu, Jacoba melaporkannya ke kantor Kejaksaan Agung Indiana.
Kejaksaan pun mengirimkan surat kepada dr Cline yang menyatakan bahwa dia sedang diselidiki.
"Hanya itu yang bisa saya lakukan. Saya memikirkan ibu saya, dan pria yang seusia kakek saya ini memanfaatkannya.
"Saya tidak tahu, waktu itu saya yakin ada ratusan dari kita, dan saya ingin semua orang di Indiana mengetahuinya," kata Jacoba.
Meski sudah dilaporkan oleh para korbannya, namun Cline tidak didakwa atas kasus pemerkosaan.
Sebagai salah satu dokter kesuburan terkemuka, ini membuatnya sulit untuk didakwa atas tuduhan pelanggaran seksual.
Dia justru didakwa dengan tuduhan menghalangi penyelidikan karena berbohong kepada kantor jaksa agung tentang penggunaan spermanya.
Cline sendiri tidak dipenjara, melainkan diminta untuk membayar denda US$500 atau Rp7,3 juta, ditambah biaya pengadilan senilai Rp$185 atau Rp2,7 juta.
Baca Juga: Gak Bakal Nyesel Kunyah Labu Siam Rebus Tiap Hari, Perubahaan Luar Biasa Ini Akan Dirasakan Tubuh
Satu pertanyaan besar yang masih belum terjawab dalam film ini adalah mengapa Cline melakukannya.
Melansir womenshealthmag.com, dalam film dokumenter ini mulai muncul satu teori yang mengaitkan tindakan Cline dengan sebuah gerakan keagamaan Kristen yang disebut Quiverfull.
Teori tersebut muncul lantaran Cline memiliki posisi sebagai pilar komunitas lokal dan sangat aktif di gerejanya.
Dia adalah seorang penatua gereja, yang berarti dia membantu mengatur badan gereja, bahkan membaptis anggota baru di kolam renangnya sendiri.
Jacoba mengatakan bahwa banyak saudara tiri yang mencurigai Cline mungkin memiliki tujuan yang sama dengan gerakan keagamaan Kristen Quiverfull.
Meski merupakan spekulasi, juga tidak ada yang secara langsung menghubungkan Cline dengan Quiverfull, gerakan seperti apa itu Quiverfull?
Gerakan tersebut telah berkembang di antara orang-orang Kristen konservatif dalam beberapa tahun terakhir, menurut NPR.
"Quiverfull" mengacu pada Mazmur 127: "Seperti anak panah di tangan seorang pejuang, anak-anak yang lahir pada masa mudanya seperti anak panah. Berbahagialah orang yang penuh dengan anak panah."
Anggota gerakan ini percaya bahwa Tuhan tahu berapa banyak anak yang tepat untuk mereka, dan bahwa menciptakan keluarga besar akan membantu menyebarkan firman Alkitab. Mereka juga tidak percaya pada pengendalian kelahiran.
"Rahim adalah senjata yang sangat kuat; itu adalah senjata melawan musuh," kata pemimpin Quiverfull Nancy Campbell kepada NPR pada tahun 2009.
Baca Juga: Ini Fakta dan Mitos Tentang Kucing Jantan Tiga Warna, Harganya Bikin Tercengang
Baca Juga: Sebut Cacar Monyet Tidak Mungkin Menjadi Pandemi, Menkes Singapura Imbau Cara Mencegah Monkeypox
"Dampak terbesar saya adalah melalui anak-anak saya. Semakin banyak anak yang saya miliki, semakin banyak kemampuan yang saya miliki untuk mempengaruhi dunia untuk Tuhan," katanya.
Gerakan ini mulai menarik anggota setelah merilis The Way Home: Beyond Feminism, Back to Reality, sebuah buku yang ditulis oleh Mary Pride pada tahun 1985.
Pride menulis tentang pengalamannya berpaling dari feminisme dan akhirnya beralih ke Kristen evangelis, per Newsweek.
Saudara kandung dalam film dokumenter itu menggambarkan kelompok itu sebagai "seperti aliran sesat."
Dalam film dokumenter Our Father, Jacoba dan saudara tirinya mengatakan bahwa mereka pertama kali mencurigai Dr. Cline mungkin terkait dengan gerakan Quiverfull setelah dia menerima email dari seseorang dengan nama domain Quiverfull, per Newsweek.
Jacoba dan saudara tirinya pun melakukan penelitian tentang Quiverfull. Mereka mengetahui bahwa beberapa anggota bertekad untuk memiliki banyak anak kulit putih, karena takut mereka akan menghilang.
Jacoba dan saudara tirinya mencatat bagaimana mereka terlihat sangat mirip, Newsweek melaporkan, di mana sebagian besar anak-anak Cline berkulit putih, dan banyak yang berambut pirang dan bermata biru.
"Ini hampir seperti kita seperti klan Arya yang sempurna ini," kata Jacoba dalam film tersebut.
(*)