Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan mengenai kasus virus cacar monyet (monkeypox).
Penderita cacar monyet ini sebagian besar terdeteksi di London, kini 9 orang dilaporkan terjangkit virus.
Pejabat kesehatan Inggris sedang mendeteksi penyebab wabah, kantor berita Xinhua melaporkan, dikutip Jumat (20/5/2022).
"Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, infeksi tampaknya diperoleh secara lokal di Inggris. Tingkat penularan lokal tidak jelas pada tahap ini dan ada kemungkinan identifikasi kasus lebih lanjut," ujar pihak WHO.
Kasus pertama kali dilaporkan di Inggris pada pada 7 Mei 2022.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan pasien baru-baru ini pergi ke Nigeria dan diyakini telah tertular virus sebelum pulang ke Inggris.
Negara-negara lain termasuk Singapura pun waspada terhadap kasus cacar monyet ini.
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, seharusnya tak mengherankan jika Singapura akan mendeteksi kasus cacar monyet dalam beberapa minggu mendatang.
Kata Ong, hal ini karena orang-orang di Singapura terus bepergian secara luas dan juga karena posisi negara itu sebagai pusat komersial dan internasional.
Namun, dia meyakinkan bahwa Singapura telah menerapkan protokol dan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang diperlukan, yang dipicu oleh kasus impor pada 2019.
Dalam sebuah posting Facebook pada Sabtu (28/5/2022), Ong mengatakan, cacar monyet sangat tidak mungkin menjadi pandemi seperti Covid-19.
"Ini (cacar monyet) ditularkan sebagian besar melalui kontak fisik yang dekat, dan tidak melalui udara seperti Covid-19, yang menular lebih cepat dan luas," jelas dia, dilansir dari Channel NewsAsia (CNA).
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR