Anak-anak yang paling tua pun membantu secara finansial, di samping mendapat uang pensiun dari Edward.
Ketika pecah perang, anak-anak Saila tidak dimasukkan ke dalam kamp karena mereka berdarah campuran.
Seusai perang, anak-anak Saila berangkat ke Belanda.
Saila tetap tinggal di Indonesia. Ia tinggal dengan anak laki-lakinya yang paling kecil di sebuah rumah kecil di Jakarta.
Saila meninggal tahun 1972 di usia 88 tahun. Sebagai kenangan atas Saila, seorang cicitnya diberi nama Saila.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR