Intisari-Online.com - Sementara Inggris dan negara lainnya telah membantu persenjataan Ukraina, negara pimpinan Volodymyr Zelensky itu kini masih harus berjuang melawan dominasi angkatan laut Rusia di laut hitam.
Melansir Express.co.uk, Jumat (20/5/2022), Jerman juga setuju untuk mengirim 50 tank Gerhard ke Ukraina.
Sekarang, pejabat AS tengah mempertimbangkan untuk mempersenjatai Ukraina dengan rudal Harpoon, yang diproduksi oleh Boeing, dan Naval Strike Missile.
Sementara itu di Kota Kharkiv yang sebelumnya diduduki musuh, otoritas Ukraina mengumpulkan mayat tentara Rusia yang tewas bergelimpangan di antara puing-puing bangunan.
Dilansir dari Reuters, Rabu (25/5/2022), para sukarelawan telah membantu tentara Ukraina mengumpulkan 60 mayat di wilayah timur laut Kharkiv di mana pasukan Rusia telah mundur dalam beberapa pekan terakhir.
Mereka menumpuk mayat-mayat di gerbong kereta berpendingin.
Ukraina kemudian menggunakan segala upaya mulai dari tes DNA hingga tato untuk memverifikasi identitas mayat-mayat tentara Rusia dengan harapan dapat ditukar dengan tawanan perang.
"Mayat (tentara Rusia) terkadang digunakan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dan terkadang sebagai pertukaran untuk mayat Ukraina," ungkap Kapten Cabang Kerjasama Militer-Sipil, Angkatan Bersenjata Ukraina, Anton Ivannikov, yang mengoordinasikan upaya tersebut.
Menurut dia, mayat yang terkait dengan pejabat tinggi Rusia bisa sangat berharga untuk pertukaran.
"Kami sedang mengumpulkan semua dokumen, semua kartu kredit. Apa pun yang akan membantu kami mengidentifikasi mayat itu, termasuk tato dan DNA," jelas Ivannikov.
"Di masa depan ini akan memberi tahu kami prajurit mana, brigade mana yang berada di wilayah ini, untuk pertukaran lebih lanjut," tambah dia.
Ivannikov menjelaskan, mayat-mayat tentara Rusia akan dikirim dengan kereta api ke Kyiv di mana tim negosiasi pertukaran berbasis.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR