Intisari-Online.com – Orang-orang Neolitik itu mungkin tak pernah berpikir bahwa apa yang mereka bangun itu menciptakan sesuatu yang berharga.
Mereka membangun Stonehenge, yang tanpa sadar telah menciptakan bahwa suatu hari nanti akan menjadi salah satu landmark paling ikonik, dan menarik secara arkeologis, di Inggris Raya.
Dalam prosesnya, mereka juga meninggalkan sesuatu yang lain, yang terus-menerus mempesona para ilmuwan ribuan tahun kemudian, yaitu kotoran mereka!
Penelitian baru yang diterbitkan jurnal Parasitology melihat lebih dekat pada kotoran yang mereka tinggalkan.
Para peneliti menemukan bahwa mereka tidak hanya makan daging organ yang kurang matang, atau jeroan, tetapi mereka berbagi sebagaian dari makan malam mereka dengan anjing peliharaan mereka.
Para ilmuwan mencapai kesimpulan tentang makanan mereka setelah menganalisis kotoran manusia dan anjing yang terawetkan yang ditemukan di Durrington Walls, sebuah pemukiman sekitar dua mil dari Stonehenge.
Tempat itu kemungkinan menjadi tempat tinggal para pembangun saat membangun monumen sekitar 4.500 tahun yang lalu.
Penggalian tumpukan sampah situs tersebut antara tahun 2004 dan 2007 menemukan sebagian material feses purba yagn termineralisasi, para ilmuwan menyebutnya koprolit.
Setelah menganalisis 19 spesimen, peneliti menentukan bahwa beberapa berasal dari manusia dan lainnya berasal dari anjing.
Lima dari sampel mengandung telur parasit, termasuk telur capillariid, menunjukkan bahwa pembuatnya memakan organ internal hewan yang belum dimasak secara menyeluruh.
“Daging babi dan sapi dikukus atau direbus dalam kuali tanah liat, tetapi tampaknya jeroan tidak dimasak dengan baik,” kata Michael Parker Pearson, seorang arkeolog di University College London, melansir Smithsonianmag.
Capillariid adalah jenis cacing parasit yang biasanya menginfeksi hewan pengerat, diikuti oleh karnivora liar dan domestik, meskipun infeksi pada manusia relatif jarang.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR