Sampai saat itu, kekuatan terakhir yang masih setia kepada mantan Dinasti Ming mematuhi Qing.
Kemudian, setelah semuanya terjadi, Kaisar Kangxi menghabiskan dekade beriktunya untuk memperluas wilayah di barat laut dan timur laut China.
Dia bahkan ikut sendiri dalam pertempuran untuk memastikan pasukannya berhasil.
Di bawah pemerintahannya, seluruh bangsa akhirnya bersatu.
Namun, dalam pemerintahannya Kaisar Kangxi terkadang dikritik karena melarang perdagangan maritim dan menerapkan inkusisi sastra.
Juga sistem sensor kekaisaran yang dengan bebas mengkritik segala sesuatu tanpa terbunuh, telah dilaporkan secara luas di masa dinasti sebelumnya seperti Song (960-1279) dan Ming (1368-1644), telah sepenuhnya dibatalkan pada Dinasti Qing.
Tidak ada yang bisa mengkritik kelas penguasa yang sedang berkuasa, menulis, bahkan hanya membaca ‘buku pemberontak’ akan dihukum, bahkan dihukum mati.
Kebijakan ketat ini menjadi landasan bagi autarki Dinasti Qing.
Namun, Kaisar Kangxi tetaplah raja yang luar biasa yang menominasikan banyak pejabat berbakat, menghapuskan Gerakan Enklosur, dan menurunkan banyak jenis pajak.
Kaisar Kangxi menghormati Konfusianisme sebagai ideologi resmi dan memerintahkan para sarjana untuk mengedit dan menerbitkan buku, kalender, dan peta.
Sebagai penggemar berat sains barat, Kangxi belajar banyak dari misionaris barat.
Dia telah mengunjungi banyak tempat di China, mencoba mendapatkan informasi langsung tentang kehidupan orang-orang dan menunjukkan kepada warga sipil tekadnya untuk memberi mereka kehidupan yang kaya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR