April lalu, jumlah uang yang dihabiskan Rusia untuk pertahanan adalah 275 miliar rubel (sekitar Rp65 triliun).
Secara total, dari Januari hingga akhir April tahun ini, Rusia menghabiskan 1,681 miliar rubel (Rp397 triliun) untuk anggaran pertahanan.
Sebelum konflik pecah, Kementerian Keuangan Rusia memperkirakan surplus anggaran sebesar 1% dari PDB, atau 1,3 triliun rubel (lebih dari Rp307 triliun).
Namun, saat ini, Kementerian Keuangan Rusia memperkirakan negara itu akan mengalami defisit anggaran sekitar 1,6 triliun rubel (Rp378 triliun) karena biaya militer yang tinggi, serta dampak sanksi.
Pemerintah Rusia diharapkan menggunakan National Wealth Fund (NWF), dana dukungan yang dibangun dari pendapatan minyak dan gas, untuk menutupi defisit anggaran dan mendukung perusahaan domestik, pasar keuangan.
Pada (18/5), Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan bahwa Rusia tidak mudah mengatasi sanksi Barat.
Tetapi dengan kebijakan keuangan yang tepat, Moskow akan mengatasi kesulitan.
Menurut Anton Siluanov, ia juga menegaskan bahwa Rusia tidak akan default.
Source | : | Moscow Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR