Intisari - Online.com - Rusia telah menghentikan pengiriman gas alam ke Finlandia setelah perusahaan energi utama negara bagian Gasum gagal melakukan pembayaran yang diperlukan dalam rubel untuk melanjutkan pasokan di masa depan, operator sistem gas Finlandia Gasgrid Finland mengatakan pada hari Sabtu.
“Impor gas melalui pintu masuk Imatra dihentikan,” bunyi pernyataan itu dilansir dari RT.
Awal pekan ini, Gasum mengumumkan bahwa mereka tidak akan mematuhi skema pembayaran gas berbasis rubel baru Rusia.
Finlandia mengimpor sebagian besar gas alamnya dari Rusia; namun, jenis bahan bakar ini hanya menyumbang sekitar 5% dari penggunaan energi negara.
Hampir 30% energi primer di Finlandia berasal dari kayu bakar, sementara 22,5% berasal dari minyak, dan 19% dari energi nuklir, lapor media, mengutip angka resmi.
Pada tahun 2020, Rusia memasok sekitar 1,61 miliar meter kubik gas alam ke Finlandia, dan tahun lalu, jumlahnya mencapai 1,8 miliar meter kubik.
Juga, dua terminal LNG kecil beroperasi di negara ini dengan total kapasitas 0,65 miliar meter kubik per tahun, Tornio Manga dan Pori.
Namun, untuk sepenuhnya menggantikan pasokan gas Rusia yang tampaknya kecil ini, Finlandia harus sepenuhnya menggunakan infrastruktur energi yang ada, kata para analis, karena Finlandia tidak memiliki fasilitas penyimpanan gas bawah tanah sendiri.
Menurut Gasum, perusahaan telah mempersiapkan skenario di mana pasokan Rusia berhenti.
Finlandia berharap dapat menerima gas dari Estonia melalui pipa gas Baltic connector musim panas ini.
Negara Baltik itu juga menolak mekanisme pembayaran baru Rusia bulan lalu. Namun, keterbatasan kapasitas pada pipeline dapat memperumit tugas.
Laporan media juga mengatakan bahwa baik Estonia dan Finlandia berniat untuk menyewa terminal terapung untuk menerima gas alam cair (LNG) pada musim gugur mendatang.
KOMENTAR