Sehari Bakar Duit Sekitar Rp4,4 Triliun, Akhirnya Bocor Ini Jumlah Fantastis Pengeluaran Militer Rusia Untuk Melakukan Operasi Militer di Rusia, Ini Rincian Detailnya!

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Uang yang dikeluarkan Rusia untuk melakukan operasi militer di Ukraina.
Ilustrasi - Uang yang dikeluarkan Rusia untuk melakukan operasi militer di Ukraina.

Intisari-online.com - Operasi militer bukanlah hal yang murah jika melihat beberapa harga senjata militer.

Lantas, jika melihat pada situasi dunia saat ini berapa banyak uang yang dibakar Rusia untuk melakukan operasi militer di Ukraina.

Menurut sebuah artikel yang dirilis oleh Moscow Times, belakangan ini Rusia membocorkan besaran biaya yang mereka kelurkan dalam operasi Militer.

Data dari Kementerian Keuangan Rusia menunjukkan bahwa Moskow menghabiskan sekitar 300 juta dollar AS per hari (Rp4,4 triliun).

Hanya untuk pertempuran di Ukraina pada bulan April Anggaran Rusia untuk kampanye militer di Ukraina dua kali lebih besar dari pengeluaran pertahanannya pada saat itu.

Menurut Moscow Times, pengeluaran militer Rusia terus meningkat setiap bulan sejak Moskow meluncurkan "operasi khusus" di Ukraina pada 24 Februari.

Data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Rusia menunjukkan bahwa pada bulan Januari, Rusia menghabiskan 233,7 miliar rubel untuk pengeluaran militer (sekitar Rp52 triliun).

Jumlah ini berlipat ganda pada Februari, saat Rusia bersiap untuk operasi militer di Ukraina.

Baca Juga: Bukan Rudal, Bom, Atau Senjata Nuklir, Rusia Mengaku Gunakan 'Senjata Rahasia' Bernama Peresvet dan Zadira di Ukraina, Konon Bisa Hancurkan Drone Militer Dalam 5 Detik!

Pada bulan Maret, Rusia menghabiskan 450 miliar rubel (sekitar Rp106 triliun) untuk anggaran pertahanan.

April adalah pembelanja terbesar Rusia untuk pertahanan, dengan 628 miliar rubel (Rp148 triliun) dihabiskan.

Angka ini jika dibagi dengan hari akan menjadi sekitar 21 miliar rubel (Rp4,9 triliun)/hari.

April lalu, jumlah uang yang dihabiskan Rusia untuk pertahanan adalah 275 miliar rubel (sekitar Rp65 triliun).

Secara total, dari Januari hingga akhir April tahun ini, Rusia menghabiskan 1,681 miliar rubel (Rp397 triliun) untuk anggaran pertahanan.

Sebelum konflik pecah, Kementerian Keuangan Rusia memperkirakan surplus anggaran sebesar 1% dari PDB, atau 1,3 triliun rubel (lebih dari Rp307 triliun).

Namun, saat ini, Kementerian Keuangan Rusia memperkirakan negara itu akan mengalami defisit anggaran sekitar 1,6 triliun rubel (Rp378 triliun) karena biaya militer yang tinggi, serta dampak sanksi.

Pemerintah Rusia diharapkan menggunakan National Wealth Fund (NWF), dana dukungan yang dibangun dari pendapatan minyak dan gas, untuk menutupi defisit anggaran dan mendukung perusahaan domestik, pasar keuangan.

Pada (18/5), Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan bahwa Rusia tidak mudah mengatasi sanksi Barat.

Tetapi dengan kebijakan keuangan yang tepat, Moskow akan mengatasi kesulitan.

Menurut Anton Siluanov, ia juga menegaskan bahwa Rusia tidak akan default.

Artikel Terkait