Istana ini dihiasi dengan naga, burung phoenix, dan singa, yang mencerminkan makna kuat mereka dalam budaya Tiongkok.
Kuantitas hewan ini mencerminkan pentingnya sebuah bangunan.
Aula Harmoni Tertinggi, bangunan terpenting, dihiasi dengan 9 hewan, dan Istana Ketenangan Duniawi, kediaman Permaisuri, memiliki 7.
Dinasti Qing menggunakan istana sebagai pusat politik Tiongkok sampai tahun 1912, ketika Pu Yi – Kaisar terakhir Tiongkok – turun tahta.
Berdasarkan perjanjian dengan pemerintah Republik Tiongkok yang baru, Pu Yi tetap tinggal di Pelataran Dalam, sedangkan Pelataran Luar digunakan untuk kepentingan umum.
Pada tahun 1924, Pu Yi diusir dari Pengadilan Dalam melalui kudeta.
Sejak itu, Kota Terlarang telah dibuka untuk umum sebagai museum.
Meskipun demikian, Kota Terlarang masih mempertahankan status keagungan dan sering digunakan untuk acara-acara kenegaraan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR