Intisari-Online.com - Hagia Sophia yang dibangun sebagai gereja lalu sempat 'disekulerkan' dengan menjadi museum, pada 2020 lalu kembali berubah menjadi masjid atas perintah Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Awalnya, setelah dibangun sebagai gereja, pada 1453, era Kekaisaran Bizantium berakhir karena ditaklukkan oleh Sultan Mehmet/Mehmed II dari Kekaisaran Ottoman.
Setelah Sultan Mehmed II menaklukkan Konstantinopel, status Hagia Sophia dikonversi menjadi masjid.
Namun di balik tuaian pujian pengubahan fungsi Hagia Sophia, inilah beberapa sisi kelam Kekaisaran Ottoman:
1. Kandang
Kebijakan pembunuhan saudara tidak pernah populer di kalangan masyarakat atau klerus, dan kebijakan itu diam-diam ditinggalkan ketika Ahmed I tiba-tiba meninggal pada tahun 1617.
Sebaliknya, calon pewaris takhta terkurung di Istana Topkapi di Istanbul di apartemen khusus yang dikenal sebagai kafes ("kandang").
Seorang pangeran Kekaisaran Ottoman mungkin menghabiskan seluruh hidupnya dipenjara di kafes, dipantau terus-menerus oleh penjaga.
Penjara biasanya mewah tetapi ditegakkan dengan ketat, dan banyak pangeran menjadi gila karena kebosanan atau menjadi bangkrut dan tergantung pada alkohol.
Ketika seorang sultan baru dibawa ke Gerbang Felicity untuk menerima kesetiaan para wazir, mungkin itu adalah pertama kalinya ia berada di luar selama beberapa dekade, yang bukan persiapan ideal bagi seorang penguasa.
2. Membunuh Saudara Kandung
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR