Intisari-Online.com - Harem kekaisaran era Ottoman merupakan kumpulan istri, pelayan, dan selir sultan, yang jumlahnya bisa mencapai ratusan.
Istilah "harem" mungkin membuat Anda membayangkan ruangan penuh wanita cantik yang digunakan untuk tujuan nafsu saja.
Gambaran inimungkin terinspirasi oleh harem abad ke-16 dan ke-17 dari Kekaisaran Ottoman.
Namun, para anggota harem lebih dari sekadar 'boneka nafsu' bagi Sultan.
Harem adalah simbol utama kekuasaan dan kekayaan Sultan.
Institusi harem diperkenalkan di masyarakat Turki dengan adopsi Islam, di bawah pengaruh Kekhalifahan Arab, yang ingin ditiru oleh Ottoman.
Sebagian besar pria dan wanita di dalam harem dibeli sebagai budak untuk memastikan kepatuhan mereka, namun beberapa tetap bebas.
Istri utama sultan adalah wanita bebas, baik pria dan wanita bebas serta budak juga sama-sama diberi pendidikan.
Pada akhir pendidikan masing-masing, pria dan wanita akan dinikahkan satu sama lain.
Selanjutnya, orang-orang itu akan dikirim untuk menduduki pos-pos administratif di provinsi-provinsi kekaisaran.
Karena praktik ini, hanya sejumlah kecil wanita yang dipilih untuk menjadi gundik pribadi sultan.
Kelompok wanita ini diperintah oleh Valide Sultan, biasanya ibunda Sultan sendiri.
Jumlah wanita yang lebih kecil akan dipilih sebagai favorit Sultan (hasekis).
Bahkan wanita-wanita ini dapat dipilih untuk dinikahkan atau dikirim sebagai hadiah kepada anggota elit Utsmani yang terhormat, dengan catatan belum pernahmelakukan hubungan seksual dengan Sultan.
Sekitar tahun1299 dan 1920 M, harem sultan Ottoman terdiri dari istri, pelayan, kerabat perempuan sultan, dan selir.
Para wanita di harem memainkan peran yang lebih luas, bahkan mereka bisa punya kekuatan sendiri dan ikut andilmengatur kerajaan Ottoman.
Sebuah periode yang dikenal sebagai "Pemerintahan Wanita" atau Kadinlar Sultanati diperintah oleh harem wanita.
Ratu Harem
Wanita paling kuat di harem, Valide Sultan, akan menjadi istri atau selir ayah Sultan dan statusnya naik ke jabatan tertinggi di harem.
Tidak ada wanita istana yang bisa meninggalkan atau memasuki tempat harem tanpa izin dari Valide Sultan.
Valide Sultan juga bertanggung jawab atas pendidikan putranya tentang seluk-beluk politik negara.
Wanita terkuat berikutnya adalah selir yangmencapai gelar Gozde (Favorit), Ikbal (Yang Beruntung) atau Kadın (Wanita/Istri).
Sultan hanya dapat memiliki empat selir favorit yang peringkatnya ini setara dengan istri sah Sultan dalam hierarki harem.
Mereka diberi apartemen di dalam istana, serta pelayan dan kasim.
(*)