Intisari-Online.com - Adalah hal biasa di masa kekaisaran China Kuno jika seorang kaisar memiliki banyak selir maupun gundik untuk dirinya sendiri.
Tapi bagaimana jika salah satu dari banyak wanita yang dimiliki kaisar menjalin hubungan dengan pria lain?
Rupanya, ketika terjadi pada era Dinasti Ming, peristiwa itu menjadi bencana, menciptakan lautan darah.
Peristiwa itu terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Yongle, kaisar ke-3 dari Dinasti Ming Tiongkok yang memerintah dari tahun 1402 hingga 1424.
Terlahir dengan nama Zhu Di, dia merupakan putra ke-4 dari Zhu Yuanzhang (Kaisar Hongwu).
Ia menjadi kaisar setelah menggulingkan keponakannya melalui kudeta berdarah yang dikenal dengan nama Insiden Jingnan.
Yongle adalah salah satu kaisar terbaik yang pernah memerintah Tiongkok.
Prestasinya antara lain mengirim ekspedisi pelayaran keliling dunia di bawah pimpinan kasim Zheng He sehingga budaya dan keagungan Tiongkok tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Kemudian menyunting Ensiklopedia Yongle, ensiklopedia pertama yang terbesar dan terkomprehensif di dunia.
Dia jugalah yang memindahkan ibu kota Ming dari Nanjing ke Beijing yang tetap menjadi ibu kota hingga kini.
Tetapi, di balik prestasinya dalam memerintah Tiongkok, atas perintahnya ribuan nyawa lenyap.
Salah satu yang paling terkenal adalah ketika Kaisar Yongle mengeksekusi ribuan wanita dan penghuni istananya ketika ia menemukan seorang selir berselingkuh dengan kasim.
Begitu naik takhta pada usia 42 tahun, dia juga telah mengeksekusi siapa pun yang menentangnya.
Bahkan termasuk teman, tetangga, dan kerabat mereka yang menentang kaisar. Ini merupakan taktik yang ditemukan oleh Qin Shi Huangdi.
Tentang pembantaian ribuan wanita di masa pemerintahan Kaisar Yongle, meskipun tidak disebutkan dalam catatan resmi, ada catatan tertulis dari salah satu selirnya, Nyonya Cui, yang sedang pergi dari istana pada saat pembantaian itu terjadi.
Kaisar Yongle mengeksekusi ratusan orang di istananya setelah menemukan selir dan kasimnya berselingkuh.
Baca Juga: Ingat! Jangan Pernah Buka Website Satanic Indonesia Ini, Bikin Sesat!
Enggan dipermalukan, Kaisar Yongle mulai bekerja membungkam semua yang tahu tentang situasi tersebut serta semua orang yang terlibat.
Dia memberi tahu seluruh istana bahwa selir yang bersangkutan telah diracuni, dia kemudian mengumpulkan 2.800 wanita dari haremnya dan menyuruh mereka semua dieksekusi dengan cara diiris.
Dalam eksekusi massal itu, gadis-gadis berusia 12 tahun dihukum mati.
Sementara setelah kembali, Lady Cui serta 15 selir kaisar yang tersisa digantung dari tali sutra putih di aula Kota Terlarang pada hari pemakaman Yongle.
Saat itu, berlaku pula sebuah tradisi yang memaksa para selir bunuh diri atau dibunuh ketika kaisarnya meninggal.
Pendahulu Kaisar Yongle, Kaisar Hongwu, merupakan kaisar yang melahirkan kembali tradisi tersebut.
Kaisar Yongle sendiri meninggal pada 1424, ketika dia berusia 64 tahun. Dia meninggal dalam perjalanan kembali ke Beijing setelah pencarian sia-sia lainnya untuk Tatar.
Para pengikutnya membuat peti mati dan membawanya ke ibu kota secara rahasia, kemudian ia dimakamkan di sebuah makam di Pegunungan Tianshou, sekitar 20 mil dari Beijing.
Baca Juga: Ingat! Jangan Pernah Buka Website Satanic Indonesia Ini, Bikin Sesat!
(*)