Intisari-Online.com - Sejak dimulai pada 24 Februari 2022 lalu, invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan ketiga.
Laporan yang datang dari Ukraina mengklaim bahwa sejauh ini, Rusia telah kehilangan lebih dari 800 tank, 170 pesawat, dan 20.000 tentara.
Ketika 'operasi militer khusus' memasuki bulan ketiganya, pasukan Rusia sekarang sedang menjajaki cara baru untuk menyamarkan perangkat keras mereka untuk menekan kerugian.
Sebuah sumber informasi mengatakan kepada Sputnik News Agency bahwa pasukan Rusia menggunakan kamuflase yang dapat mengurangi visibilitas kendaraan tempur dalam spektrum inframerah dan radar.
“Kamuflase ini adalah bahan sintetis yang ditempatkan di atas peralatan dalam bentuk kasing atau penutup. Bahan tersebut menurunkan tingkat radiasi termal, misalnya, tangki dalam beberapa kali, sehingga hampir menyatu dengan permukaan latar belakang. Dalam jangkauan radar, jarak deteksi kendaraan turun secara substansial,” kata sumber itu.
Ini terutama dimaksudkan untuk menurunkan visibilitas peralatan oleh drone saingan dan pesawat pengintai, sumber tersebut mencatat.
Melansir The EurAsian Times, Rabu (27/4/2022), sumber itu menambahkan bahwa lapisan itu juga dapat diwarnai dengan warna kamuflase, sehingga membuat kendaraan tidak terlalu mencolok dalam jangkauan optik.
“Dalam lingkup operasi khusus (di Ukraina), berbagai jenis kamuflase tersebut digunakan pada sistem rudal operasional-taktis Iskander, serta pada tank T-90M Proryv terbaru,” tambah sumber tersebut.
Pekan lalu, Kantor Berita Rusia telah membagikan rekaman peluncur rudal Iskander Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Peluncur itu terlihat diarahkan ke wilayah Kharkiv di wilayah Ukraina Timur.
Laporan tentang peluncur yang ditempatkan di dekat perbatasan juga dikuatkan oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Serangan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir menjelang peringatan Hari Kemenangan Rusia bulan depan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR