Advertorial
Intisari-Online.com – Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu Kerajaan Hindu beraliran Wisnu tertua yang ada di Nusantara.
Kerajaan Tarumanegara ini diperkirakan memiliki lokasi di wilayah Barat Pulau Jawa dan berkuasa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.
Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara ini menjadi bukti sejarah dari keberadaan Kerajaan Tarumanegara.
Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara cukup banyak ditemukan, baik sumber tertulis berupa catatan dari dalam dan luar negeri, entah itu berupa prasasti, candi, atau benda bersejarah lainnya.
Pada salah satu sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara dijelaskan bahwa raja yang sangat terkenal bernama Purnawarman.
Berikut ini sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara yang dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sumber tertulis dan benda peninggalan sejarah.
1. Naskah Wangsakerta
Naskah Wangsakerta merupakan sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara dalam bentuk tertulis, yang menjelaskan bahwa kerajaan Tarumanegara didirikan pada tahun 358 Masehi oleh tokoh bernama Rajadirajaguru Jayasingawerman.
Dia kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Dharmayawarman yang berkuasa dari tahun 382 hingga 395 Masehi.
Di dalam naskah Wangsakerta juga tercantum silsilah raja-raja Kerajaan Tarumanegara, yaitu:
1.Jayasingawarman, tahun 358 – 382 Masehi
2.Dharmayawarman, tahun 382 - 395 Masehi.
3.Purnawarman, tahun 395 – 434 M
4.Wisnuwarman, tahun 434 – 455 M.
5.Indrawarman, tahun 455 – 515 M.
2. Berita Fa Hien
Berita Fa Hien ini berasal dari China (Tiongkok), yang dalam bukunya berjudul Fa Kao Chi thaun 414 M menceritakan bahwa di daerah bernama Ye-Po-Ti hanya sedikit masyarakat yang beragama Buddha, dan kebanyakan masyarakat beragama Hindu.
Daerah Ye-Po-Ti ini dianggap sebutan Fa Hien untuk wilayah Jawadwipa, meski ada juga yang beranggapan bahwa ini merupakan salah satu daerah di Lampung, Sumatera Selatan.
3. Berita dari Dinasti Sui
Dalam berita yang berasal dari Dinasti Sui diceritakan bahwa telah datang utusan dari To Lo Mo (Taruma) pada tahun 528 dan 538 Masehi.
Wilayah To Lo Mo terletak di sebelah selatan.
4. Berita dari Dinasti Tang
Dalam berita yang berasal dari Dinasti Tang, dijelaskan telah datang utusan dari To Lo Mo, tepatnya pada tahun 666 dan 669 Masehi.
5. Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Tujuh buah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang dimanfaatkan oleh para peneliti sejarah, yaitu:
-Prasasti Tugu; ditemukan di daerah Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Isi prasasti ini berkaitan dengan penggalian Sungai Gomati yang dilakukan pada masa Raja Purnawarman.
-Prasasti Kebon Kopi; berisi lukisan telapak kaki gajah, yang ditemukan di daerah kampung Muara Hilir, Bogor.
-Prasasti Pasir Awi; ditemukan di Banten, tepatnya di tepi Sungai Cindahiang, isinya berupa gambar sepasang telapak kaki, ranting pohon, dan buah.
-Prasasti Ciaruteun; disebut juga prasasti Ciampea, ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun, Bogor, isinya menyebutkan nama Tarumanegara dan nama raja Purnawarman. Juga terdapat sepasang telapak kaki yang diyakini sebagai miliki Raja Purnawarman.
-Prasasti Muara Cianten; isinya berupa pahatan saluran-saluran dan terdapat aksara ikal yang sulit dipahami, ditemukan di tepi Sungai Cisadane, Bogor.
-Prasasti Lebak; disebut juga dengan nama prasasti Cidanghiyang, yang isinya berkaitan dengan keberanian Raja Purnawarman, ditemukan di daerah Pandeglang, Banten.
-Prasasti Jambu; ditemukan di perkebunan Jambu, kurang lebih 30 km dari kota Bogor, berisi tentang Raja Purnawarman.
Ketujuh prasasti tersebut sebagai sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara sangat penting untuk mengungkapkan fakta-fakta menarik tentang berdirinya Kerajaan bercorak Hindu di pulau Jawa ini.
6. Candi peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Candi yang diduga peninggalan Kerajaan Tarumanegara adalah kompleks percandian Batujaya di Karawang, yang merupakan cagar budaya di Kabupaten Karawang.
Lokasi kompleks percandian tersebut berada di tengah-tengah sawah, dan berdasarkan hasil penelitian diperkirakan terdapat 62 situs candi di kompleks tersebut.
7. Arca peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Arca peninggalan kerajaan Tarumanegara banyak ditemukan di daerah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
Beberapa arca yang telah ditemukan antara lain; arca Gajah di Ciampea, arca Siwa di Tanjung Barat, arca Rajaresi di Cilincing, arca Wisnu di Cibuaya, arca Singa, arca Raksasa, dan masih banyak arca lainnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari