Penolakan Ukraina menghancurkan harapan Putin untuk memberikan parade kemenangan yang dijadwalkan pada 9 Mei.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan para pembela kota Mariupol yang terkepung akan berjuang sampai akhir melawan pasukan Rusia.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menandai ancaman nuklir, dengan mengatakan "Rusia sedang berunding untuk membual bahwa mereka dapat menghancurkan dengan senjata nuklir, tidak hanya negara tertentu tetapi seluruh planet."
Para ahli mengatakan bahwa pemimpin Rusia akan takut kehilangan muka jika dia komandan menolak untuk meluncurkan serangan nuklir.
Christo Grozev, dari kelompok berita spesialis Bellingcat, mengatakan kepada BBC bahwa Putin tidak akan memberikan perintah untuk menggunakan senjata nuklir karena dia mengetahui sejumlah besar pejabat tidak mau mengikuti perintah ini.
Dia mengatakan kepada saluran berita BBC Ukraina, "Putin tidak akan mengeluarkan perintah untuk menggunakan senjata nuklir jika dia tidak yakin bahwa perintah itu akan dilaksanakan."
"Dalam beberapa minggu terakhir, telah diperdebatkan bahwa sejumlah besar petugas tidak siap untuk melaksanakan perintah tersebut," katanya.
Presiden Zelenskyy telah secara resmi menyerahkan kuesioner lengkap tentang keanggotaan Uni Eropa kepada seorang utusan pada hari Senin.
Ia mengatakan langkah ini akan membuat negaranya mendapatkan status kandidat dalam beberapa minggu.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyerahkan kuesioner kepada Zelenskyy selama kunjungan ke Kyiv pada tanggal 8 April, menjanjikan awal yang lebih cepat untuk tawaran Ukraina menjadi anggota Uni Eropa setelah invasi Rusia ke negara itu.
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR