Einstein tidak menyukai penindasan, ketidakadilan dan rasialisme. Dengan risau ia berkata: "Saya tahu sekarang bahwa manusia bukan keturunan gorila. Gorila tidak sejahat itu".
Republik Weimar mengganti nama Jl. Setasiun di Ulm menjadi Jl. Einstein untuk menghormati genius yang lahir di tempat itu. Nazi menggantinya lagi menjadi "Jl. Fichte". (Fichte ialah buah pohon cemara).
Baca juga: Benarkah para Jenius Seperti Einstein Lebih Suka Menyendiri? Mari Kita Lihat Sejarahnya
Kemudian jalan itu menjadi Jl. Einstein kembali. Einstein cuma mengangkat bahu. "Gila! Sebaiknya namai saja Jl. Penunjuk angin."
**
Einstein mendapat kewarganegaraan AS tanggal 22 Juni 1940. Sebelumnya ia sudah mengajar di Princeton University. Semua orang kenal pada orangtua pandai yang tinggal di rumah sederhana di 112 Mercer Street ini.
Di tempat itu Elsa Einstein tampak mengangin-anginkan sprei di luar jendela. Pantalon Einstein tidak pernah berkenalan dengan seterika, pipanya aneka model dan ukuran, rambutnya yang panjang itu dirawat baik-baik dengan air bawang tapi tidak kenal sisir.
Ia menandai halaman buku yang sedang dibacanya dengan menyelipkan cek yang baru diterimanya. Untuk membayar tagihan-tagihan, Elsa kadang-kadang perlu berjam-jam membalik-balik halaman buku di kamar buku mereka.
***
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR