Intisari - Online.com -Beredar sebuah rekaman percakapan telepon mengungkap seorang istri tentara Rusia beri izin dan bahkan menyuruh suaminya merudapaksa wanita Ukraina selama penyerangan ke Ukraina.
Awal pekan ini, pasukan keamanan Kiev merilis klip audio percakapan antara pasangan, yang kini telah diidentifikasi sebagai Roman Bykovsky dan istrinya Olga Bykovskaya oleh Radio Liberty.
Dalam rekaman itu, wanita tersebut—diduga kuat Bykovskaya—terdengar memberi tahu pria itu bahwa dia memiliki izin untuk rudapaksa wanita Ukraina saat dia bertugas di pasukan invasi Rusia, dengan satu syarat.
Rekaman mengejutkan berdurasi 30 detik itu dirilis pada 12 April ketika presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pasukan Rusia melakukan ratusan pemerkosaan termasuk serangan seksual terhadap anak-anak kecil di negaranya.
Klip audio dibagikan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dengan judul "PENCEGAHAN LAYANAN KEAMANAN: Istri penjajah Rusia mengizinkan pria mereka memerkosa wanita Ukraina."
Dalam klip itu terdengar suara wanita yang diyakini sebagai Olga Bykovskaya mengatakan: "Jadi ya, lakukan di sana," katanya. Kemudian menjadi jelas apa yang dia setujui. "Wanita Ukraina di sana. Perkosa mereka. Yeah."
"Jangan bilang apa-apa, mengerti," imbuhnya sambil tertawa malu-malu.
Suara seorang pria—yang diyakini sebagai suara Roman Bykovsky kemudian terdengar. "Uh-huh," katanya.
"Jadi saya harus memerkosa dan tidak memberi tahumu apa pun?" tanya dia, menjelaskan bahwa istrinya memberi izin.
"Ya, agar aku tidak tahu apa-apa," lanjut suara wanita itu, sebelum mereka berdua terdengar tertawa.
"Kenapa kamu bertanya?" sambung suara wanita itu.
"Bisakah aku benar-benar...?" tanya pria tersebut.
"Ya, aku mengizinkanmu," jawab wanita itu sambil terkikik. "Gunakan saja kontrasepsi."
Pria itu menjawab lagi: "Oke."
Polisi kemudian diajak bekerja sama oleh reporter investigasi di Radio Liberty melacak telepon yang terlibat dalam panggilan telepon tersebut.
Salah satu nomor dilacak ke wilayah Kherson pada bulan April.
Penyelidik kemudian menemukan jika kedua nomor telepon itu terhubung ke dua akun media sosial Vkontakte Rusia milik Roman Bykovsky, 27 tahun, dan istrinya Olga Bykovskaya.
Keduanya berasal dari Orel, Rusia.
Akun Roman dikunci, tapi wartawan menemukan sosoknya dalam foto-foto yang diunggah oleh salah satu temannya, Alexei Zabrusov.
Foto-foto menunjukkan mereka bertugas bersama tahun 2016 di divisi tentara yang sama.
Penyelidik kemudian mengusut lebih jauh mengenai teman dan anggota keluarga Roman yang lain, mengarahkan mereka kepada lebih banyak foto dirinya dalam serangan militer yang kini jadi bagian dari Garda Resimen Serangan Lintas Udara ke-108 Rusia.
Unit ini dikenal karena terlibat dalam aneksasi Crimea tahun 2014.
Mereka juga mengetahui bahwa pasangan itu telah pindah ke semenanjung Crimea kira-kira sekitar tahun 2018.
Sementara itu, akun media sosial Olga terbuka (sampai dihapus pada 13 April).
Di akunnya, dia diperlihatkan dalam gambar dengan pria yang diidentifikasi sebagai Roman Bykovsky.
Akunnya juga menunjukkan pasangan itu berbagi anak berusia 4 tahun.
Radio Liberty mencoba menelepon pasangan itu menggunakan nomor yang ditemukan.
Roman dilaporkan menjawab, dan menyangkal bahwa dia masih di wilayah Kherson, dan begitu dia mengetahui bahwa dia dihubungi oleh wartawan, dia juga menyangkal bahwa dia adalah orang dalam rekaman audio.
Namun, Radio Liberty mengatakan suaranya cocok.
Olga Bykovska juga menjawab, dan mengonfirmasi kepada Radio Liberty bahwa suaminya berada di Sevastopol untuk dirawat karena cedera.
Setelah mengungkapkan itu, dia dengan cepat memutuskan panggilan telepon.
Akun media sosial Olga dihapus segera setelah itu.
Klip audio 30 detik dari percakapan itu di-posting ke saluran telegram Layanan Keamanan Ukraina (SBU) pada hari Selasa.
"Istri agresor Rusia meminta suami mereka untuk memperkosa wanita Ukraina," tulis agensi tersebut di Telegram, bersama dengan klip audio yang diunggah.
"Penyadapan mengejutkan oleh SBU ini mencerminkan nilai moral tidak hanya dari penjajah tetapi juga kerabat mereka, 80% di antaranya sekarang mendukung perang di Ukraina," klaim agensi dalam deskripsi rekaman tersebut.
Sebelumnya, militer Rusia menyangkal klaim Kiev jika tentara Moskow merudapaksa para wanita Ukraina selama serangan ini.