Intisari-Online.com - Reuters memberitakan mayat-mayat bergelimpangan di Bucha.
Salah satu mayat tampak dengan tangan terikat dengan kain putih dan tertembak di mulut.
Mayat tersebut adalah salah satu dari puluhan warga sipil yang dilaporkan tewas setelah pendudukan pasukan Rusia berakhir di kota dekat Kyiv tersebut.
Wakil Wali Kota Bucha Taras Sapravskyi mengatakan, 50 dari warga yang tewas adalah korban pembunuhan ekstra-yudisial yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Dilansir Reuters, Minggu (3/4/2022), para pejabat Ukraina menuduh Moskwa melakukan kejahatan perang.
Dilansir The Washington Post, badan intelijen luar negeri Jerman, BND, mengatakan pihaknya memperoleh dua komunikasi terpisah yang menampilkan diskusi di antara tentara Rusia.
Diskusi membahas tentang bagaimana mereka menginterogasi tentara dan warga sipil sebelum menembak mereka, kata seorang pejabat intelijen yang mengetahui temuan tersebut.
Majalah Jerman Der Spiegel jadi pertama kali melaporkan informasi intelijen itu.
Bucha, yang terletak di barat laut Kyiv, telah menjadi titik fokus dalam invasi Rusia ke Ukraina setelah foto-foto tubuh di jalan-jalan muncul akhir pekan lalu.
Tokoh internasional terkemuka telah mengutuk pembunuhan tanpa pandang bulu, dan beberapa negara sekarang menyerukan sanksi lebih lanjut terhadap Moskwa.
Presiden AS Joe Biden pada Senin (4/4/2022) mengatakan dia yakin Rusia telah melakukan kejahatan perang di Bucha.
Sumber mengatakan kepada Post bahwa percakapan radio itu mungkin merupakan petunjuk bahwa personel dari Grup Wagner, unit militer swasta yang memiliki koneksi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekan-rekannya, mungkin terlibat dalam pembunuhan warga sipil.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR