Sekitar 15 persen pesawat yang digunakan oleh Angkatan Udara Soviet dipasok oleh Sekutu, termasuk pesawat tempur Airacobra dan pesawat pengebom Boston.
Sekutu juga memasok 15 ribu mesin canggih pada masa itu. Alexander Pokryshkin, pilot Soviet yang tersohor, terbang menggunakan Airacobra, begitu pula seluruh anggota skuadronnya.
Pokryshkin berhasil menembak jatuh 59 pesawat musuh, dan 48 di antaranya berkat peralatan militer Amerika.
Kerja sama ini juga melibatkan penyediaan bahan bakar pesawat terbang, saat itu ternyata Uni Soviet tidak mampu memproduksi bahan bakar dengan angka oktan yang tinggi.
Bahan bakar itu memang digunakan untuk peralatan yang dipasok oleh Sekutu.
Tentara Soviet di Perang Dunia II menghadapi masalah dalam bidang komunikasi dan transportasi, karena industri Soviet tidak mampu memenuhi permintaan lokal baik secara kualitas maupun kuantitas.
Sebagai gambaran, pada 1941 saja tentara Soviet kehilangan 58 persen kendaraannya.
Untuk memulihkan kerugian ini, Sekutu memasok lebih dari 400 ribu kendaraan, khususnya truk, untuk Uni Soviet.
Pada masa pendudukan Jerman, perusahaan Daimler Benz membangun pabrik kendaraan di Minsk (kini menjadi ibukota Belarus).
Setelah kemerdekaan kota tersebut, dibangunlah pabrik kendaraan Amerika di bawah program Lend-Lease di lokasi tersebut.
Tak hanya pasokan produk jadi, pasokan bahan mentah pun sangat amat penting—baja, bahan kimia dan produk lain, yang entah tak diproduksi di Uni Soviet atau musnah akibat perang.
Sebagai contoh, lebih dari separuh pesawat Soviet dibuat menggunakan aluminium yang dipasok oleh Sekutu.
KOMENTAR