Intisari-Online.com -Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikenal sebagai sosok yang sangat vokal dalam perang Rusia-Ukraina.
Dirinya berulan kali muncul di media sosial maupun media masa untuk mengabarkan kondisi terkini di Ukraina akibat invasi Rusia.
Di tengah kabar-kabar terbaru di Ukraina tersebut, sering kali Zelensky menyelipkan permohonan bantuan baik kepada negara-negara Barat.
Tidak hanya bantuan kemanusiaan seperti makanan dan obat-obatan, Zelensky pun berulang kali mengungkapkan permohonannya untuk mendapatkan bantuan militer.
Amerika Serikat menjadi nama yang kerap kali keluar dari mulut mantan komedian ini ketika dirinya meminta bantuan militer.
Sebenarnya AS sendiri sudah berulang kali memberikan berbagai macam bantuan militer kepada Ukraina.
Bahkan Gedung Putih, seperti dilansirReuters,baru saja mengumumkan bahwa total bantuan militer yang mereka gelontorkan untuk Ukraina sejak 24 Februari sudah mencapai AS$1,7 miliar (setara Rp24,4 triliun).
Namun, bagi Zelensky, bantuan-bantuan tersebut belumlah cukup memadai untuk bisa menghalau gempuran Rusia.
Terbaru, Zelensky bahkan sampai keceplosan menguak kondisi moral dan senjata Ukraina saat memohon bantuan kepada AS.
Sebuah kondisi yang sampai membuat AS kelimpungan dan buru-buru mengklaim akan segera memberikan segala kebutuhan yang diminta Zelensky.
Memang apa sebenarnya yang diungkapkan oleh Zelensky? Apa pula kebutuhan yang sangat diinginkan oleh sang presiden?
Mari kita mulai dengan apa janji yang buru-buru dilontarkan oleh AS kala mereka ingin 'menyumpal' mulut Zelensky.
Pada Minggu (10/4/2022) waktu setempat, pensihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengungkapkan bahwa negaranya akan berkomitimen untuk menyediakan "senjata yang dibutuhkan" oleh Ukraina.
Sullivan berani mengklaim bahwa pemerintah AS di bawah Joe Biden siap menyuplai lebih banyak bantuan senjata.
Hal ini, menurut Sullivan, demi mencegah Rusia merebut lebih banyak wilayah dan menargetkan warga sipil.
"Kami akan memberi Ukraina senjata yang mereka butuhkanuntuk mengalahkan Rusia agar mereka tidak mengambil lebih banyak kota di mana mereka melakukan kejahatan perang ini,” kata Sullivan di ABC News “This Week”.
Pernyataan Sullivan tersebut dilontarkan tidak sampai 24 jam usai Zelensky melakukan wawancaradengan 60 Minutes" CBS News.
Dalam wawancara tersebut, Zelensky mengungkapkan bahwa meski dia percaya 100% dengan rakyat Ukraina, namun bantuan dari AS-lah yang kini bakal menjadi penentu keberhasilan Ukraina meredam Rusia.
"Apakah Ukraina dapat mengalahkan semua serangan Rusia tergantung pada seberapa cepat kita akan dibantu oleh Amerika Serikat. Sejujurnya, apakah kita akan dapat bertahan sangat tergantung pada hal ini," kata Zelenskiy.
Lebih lanjut, Zelensky menyatakan,"Saya memiliki kepercayaan 100% pada orang-orang kami dan padamiliter kami, tetapi sayangnya saya tidak memiliki keyakinan bahwa kami akan menerima semua yang kami butuhkan."
Sebuah pernyataan yang jelas-jelas menunjukkan betapa lemahnya kondisi Ukraina kini dan betapa mudahnya mereka untuk dilahap Rusia jika sampai tidak ada bantuan AS.