Komunis Kejam! Ratu Maria dari Rumania yang Punya Hati Emas, Memiliki Talenta Seni dan Bahasa Asing Ini, Meninggal di Pengasingan Karena Monarkinya Diruntuhkan Komunis

K. Tatik Wardayati

Editor

Ratu Maria dari Rumania, yang berhati emas, namun monarkinya digulingkan oleh Komunis
Ratu Maria dari Rumania, yang berhati emas, namun monarkinya digulingkan oleh Komunis

Intisari-Online.com – Putri kedua Ratu Marie dari Rumania (lahir Marie dari Edinburgh) dan Raja Ferdinand, lahir pada tahun 1900 di Gotha, di Kastil Friedenstein, tempat ibunya mengunjungi kerabat.

Kelahirannya menimbulkan serangkaian desas-desus tentang ayahnya, benarkah ayah kandung dari putri cantik itu bukan Raja Ferdinand (putra mahkota waktu itu), melainkan Adipati Agung Boris Vladimirovich Romanov, anggota keluarga kekaisaran Rusia?

Di tengah skandal keluarga itu, putri yang baru lahir itu membawa kedamaian yang sangat didambakan.

Kepribadiannya tenang membuatnya disayangi semua orang, dan dia pun menjadi favorit keluarga.

Mereka memanggilnya Mignon, karena Ratu Marie, ibunya, menghadiri opera Mignon dari komposer Prancis Ambroise Thomas beberapa hari sebelum sang putri lahir.

Memiliki talenta seni yang hebat, Ratu Marie selalu mengaitkan kelahiran putri keduanya itu dengan produksi musik.

Mignon kemudian menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Kastil Peles, kediaman kerajaan Rumania di pegunungan Carpathian yang indah.

Dia memiliki pengasuh bahasa Inggris karena dia menerima pendidikan musik dari komposer besar Rumania, George Enescu.

Dia kemudian menjadi pemain piano yang berbakat.

Dalam buku memoarnya berjudul ‘Kisah Hidupku’, ibunya menggambarkannya sebagai anak yang santai dan berhati lembut, selalu memiliki senyum di wajahnya.

Putri muda itu hidup melalui tragedi Perang Dunia Pertama, bersama dengan keluarganya, Adik laki-lakinya, Pangeran Mircea, meninggal pada usia 4 tahun.

Setelah perang usai, pada tahun 1919, dia dikirim ke sekolah Heathfiled di London, menerima pendidikan yang layak dengan penekanan pada musik, seni, dan bahasa asing.

Pada tahun 1922, dia menikah dengan Raja Alexander dari Yugoslavia di Beograd, sebuah pernikahan yang diatur.

Dia kemudian melahirkan tiga putra (Peter, Tomislav, dan Andrei), dan warisan cinta dan martabat kerajaan yang abadi.

Pernikahannya dengan Raja Alexander adalah pernikahan yang bahagia, dan negara itu mencintai Ratu baru mereka.

Seorang juru bicara keluarga kerajaan Serbia menyatakan, “Dia adalah wanita pertam ayang mengendarai mobil di bagian Eropa itu. Dia berbicara lima bahasa, dia sangat bergaya, dan dia adalah seorang pelukis hebat, dan seorang dermawan.”

Seperti banyak keluarga kerajaan lainnya di Eropa Timur, masa-masa indah tidak berlangsung lama.

Suaminya, Raja Alexander I, dibunuh oleh seorang teroris Bulgaria pada tahun 1934 saat ia berkendara mallui Marseilles, Prancis.

Putra mereka, Peter menjadi Raja Yugoslavia, namun baru berusia 11 tahun.

Namun, pada tahun 1941, keluarga itu terpaksa pergi setelah Yugoslavia diserang oleh Nazi.

Setelah Perang Dunia Kedua, dia memimpin bantuan pascaperang di Yugoslavia.

Namun, komunis menghapuskan monarki pada tahun 1945, dan putranya, Raja Peter II, diasingkan.

Ratu Maria meninggal pada tahun 1961, dalam usia 61 tahun, di pengasingan di London.

Pemimpin Komunis yang memerintah negara itu sejak 1945, Marsekal Josip Tito, menolak mengizinkan jenazahnya dikembalikan, namun itu bukan akhir dari cerita..

Pada tahun 2013, keluarga kerajaan Serbia dengan izin dari Ratu Elizabeth II, mengatur agar jenazah Ratu Maria kembali ke negara asalnya.

Dia sekarang dimakamkan di Oplenac, tempat pemakaman kerajaan dekat Beograd.

Selama pengasingannya di London, pada tahun 1947, dia menulis dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Ibu Suri Helen dari Rumania.

“Saya telah kehilangan negara orangtua saya, negara rakyat saya, suami saya, mahkota saya, tahta putra saya dan sebagian besar kekayaan yang saya warisi. Saya hanya memiliki tiga putra, kebebasan yang tidak dapat saya gunakan dan usia tua, terlalu tua untuk menikmati kesenangan hidup.”

Baca Juga: Awetkan Jenazah Suaminya Untuk Amankan Suksesi Anaknya, Inilah Kisah Nurbanu Sultan, Ibu Suri Saleh dari Kekaisaran Ottoman, Diplomat Cerdik, yang Selamatkan Budak dan Lindungi Pedagang Yahudi

Baca Juga: Bikin Mabuk dan Culik Suaminya Sendiri, Inilah Ratu Jiangshi, Dipuji Sebagai Wanita Paling Berbudi Luhur, Karena Lahirkan Raja China Kuno yang Sukses

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait