Intisari-online.com - Dalam wawancara dengan Fox News pada 1 April, Presiden Ukraina Zelensky mengatakan dia ingin China menjadi salah satu negara yang akan menjamin keamanan Ukraina.
Setelah Kiev menandatangani perjanjian damai untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.
Namun, pengamat China percaya bahwa Beijing tidak mampu bertindak sebagai penjamin keamanan untuk Ukraina.
Ini terbukti dalam panggilan telepon baru-baru ini antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan seorang menteri luar negeri mitra Ukraina.
Pada 4 April, Wang Yi mengkonfirmasi kepada Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba bahwa, dalam konflik Rusia-Ukraina.
China hanya memainkan "peran konstruktif" dan mendorong para pihak untuk menyelesaikan konflik melalui negosiasi damai, menurut pernyataan tersebut.
Shi Yinhong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin, mengatakan bahwa bahkan jika Presiden Ukraina meminta secara langsung, China tidak dapat memberikan apa yang disebut "jaminan keamanan" kepada Kiev.
"Negara-negara Barat belum mengirim pasukan untuk mendukung Ukraina setelah lebih dari sebulan sejak Rusia meluncurkan operasi militernya. Jadi jelas bahwa mereka tidak memberikan apa yang disebut "jaminan keamanan" ke Ukraina," kata Shi Yinhong.
"Jadi mengapa China harus berdiri ketika AS dan NATO tidak berkomitmen untuk memastikan keamanan Ukraina? Bahkan jika China ingin berpartisipasi, China perlu mengevaluasi apakah mampu memberikan jaminan yang diperlukan ke Ukraina," tambah Shi Yinhong.
"China mempromosikan negosiasi perdamaian internasional tetapi jarang menyatakan bahwa mereka akan memainkan peran khusus," kata Shi Yinhong.
Source | : | Fox News |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR