Jadi, kemungkinan Stalin tidak pernah mengucapkan kutipan itu.
5. Prajurit setengah manusia
Perang Dunia II rupanya penuh dengan ide dan inovasi, termasuk Stalin memiliki gagasan menciptakan pasukan tentara setengah manusia.
Prajurit manusia itu lemah, merasakan sakit, dan membutuhkan makanan, maka Stalin menginginkan tentara yang kuat, ganas, murah untuk dijaga, dan tanpa perasaan moral dan hati nurani yang mengganggu.
Program itu didokumentasikan dengan baik oleh seorang ilmuwan bernama Ilya Ivanov yang melakukan beberapa eksperimen yang sangat nyata dan mengerikan, untuk menciptakan tentara mutan.
6. Bercita-cita ingin jadi pendeta
Tidak diketahui kapan Joseph Stalin tidak terjun ke dunia politik, seandainya ambisi pertamanya terwujud, yaitu menjadi imam yang ditahbiskan di Gereja Ortodoks Rusia.
Begitu semangatnya sampai-sampai dia masuk Seminari Teologi Tbilisi dengan beasiswa penuh.
Namun, korupsi dan kurangnya perasaan religius yang dia saksikan membuatnya ragu hingga kehilangan imannya.
7. Dia adalah pria keluarga
Bertentangan dengan reputasinya sebagai tiran brutal, Stalin adalha seorang pria keluarga, dan menyayangi putrinya.
Dalam kegiatan politiknya, Stalin pernah diasingkan ke Siberia, dan di tempat pengasingan itu dia bertemu dengan seorang anak yatim piatu bernama Lidia Pereprygina, yang lebih tua dari usia sebenarnya, kenyataannya dia baru berumur tiga belas tahun.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR