"Hari ini, kami mempertanyakan keanggotaan Rusia di NATO sebagai tujuan politik jangka panjang," tulis Yeltsin dalam surat itu.
Namun, NATO kemudian menolak tawaran Yeltsin dengan alasan bahwa Moskow tidak cocok" untuk bergabung.
Menurut NATO, Rusia harus bergabung dengan Program Kemitraan Perdamaian blok itu.
Pada tahun 1994, Rusia menandatangani Kemitraan NATO untuk Perdamaian. Oleh karena itu, Rusia dan NATO berkomitmen untuk membangun kepercayaan.
Presiden AS Bill Clinton pada saat itu bahkan menggambarkan penandatanganan perjanjian oleh Rusia sebagai "jalan menuju keanggotaan penuh NATO".
Menurut TIME, pada 27 Mei 1997, NATO dan Rusia menandatangani perjanjian kerjasama keamanan NATO, Rusia dengan deklarasi untuk bersama-sama menciptakan perdamaian Eropa di Samudra Atlantik.
Pada saat ini, hubungan NATO-Rusia mulai tegang setelah Moskow gagal mencapai tujuannya dalam perang Chechnya Pertama.
Rusia menuduh Barat diam-diam memberikan dukungan militer ke Chechnya.
Pada Juli 1997, NATO mengumumkan bahwa pihaknya mengundang sejumlah negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, seperti Polandia dan Hongaria, untuk bergabung.
Hal ini menunjukkan bahwa NATO ingin melakukan ekspansi ke timur dan membuat Rusia tidak bisa beristirahat.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR