Kegilaan Ratu Swedia Eleonora, Tiga Kali kehilangan Nyawa Anaknya, Setelah Melahirkan Bayi Keempatnya Malah Ketakutan Setengah Mati Sampai Berulang Kali Mencoba Bunuh Putrinya Sendiri

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Maria Eleonora
Maria Eleonora

Intisari-online.com -Maria Eleonora dari Brandenburg (1599-1655), seorang putri Jerman yang menjadi permaisuri Swedia.

Hidupnya adalah bagian yang sama dari melodrama, tragedi, misteri, dan petualangan, dengan sedikit komedi yang tidak disengaja dicampur untuk ukuran yang baik.

Ini adalah seorang wanita yang memuja suaminya, Gustavus Adolphus atau disebut Raja Gustav II Adolf, Raja Swedia, tetapi membenci putrinya yang masih kecil Christina yang dianggap buruk rupa.

Sementara suaminya Raja Gustav II Adolf, disibukkan dengan peperangan yang melanda negaranya.

Selama menikah Maria Eleonora beberapa kali memiliki anak, tetapi beberap kali meninggal.

Yang pertama, Maria Eleonora keguguran.

Lalu, pada kehamilan keduanya Maria Eleonora kembali mengandung bayi perempuan, kemudian setelah lahir, bayi itu meninggal pada tahun berikutnya.

Kemalangannya, berlanjut hingga kehamilan ketiga pada saat mengandung, ia memaksa ikut suaminya berlayar, tetapi badai nyaris menenggelamkan kapal.

Baca Juga: Tak Hanya Kaisar Puyi yang Naik Takhta Sebelum Berumur Tiga Tahun, Inilah Raja Termuda dalam Sejarah, Termasuk Raja John dari Prancis yang Hanya Memerintah Selama Lima Hari

Baca Juga: Gelap Mata Karena Gila Kekuasaan Inilah Ratu Irena dari Athena, Tega Mencungkil Mata Anaknya Sendiri Lalu Mengeksekusinya Demi Merebut Takhta Sang Raja

Dalam kondisi tersebut, lagi-lagi menyebabkan Maria Eleonora mengalami keguguran.

Tiga kali, Ratu Eleonora sering merasa depresi, hingga kehamilan ketiganya yang berhasil.

Pada 7 Desember 1626, bayi Raja Gustav II Adolf dan Maria Eleonora lahir. Namun, dengan kondisi di luar ekspektasi.

Bayi itu lahir dengan bulu seperti domba yang menutupi kepala hingga lututnya, menyisakan wajah, lengan, dan kaki di bawah lutut.

Bayi itu juga memiliki hidung besar yang ditutupi dengan rambut. Jadi, diasumsikan bayi itu laki-laki.

Namun pemeriksaan lebih dekat menunjukkan bahwa bayi itu perempuan.

Setelah lahir bayi itu diserahkan kepada saudara tiri raja, Katharina (1584-1638), untuk memberi tahu dia bahwa anak itu perempuan.

Katharina membawa bayi perempuan itu dalam pelukannya agar raja melihat dan mengetahui sendiri kondisi putrinya, yang tidak berani saudaranya katakan.

Baca Juga: Terkenal Sebagai Raja yang Kejam dan Doyan Perang Siapa Sangka Attila The Hun Justru Mati Konyol di Tengah Perang Saat Berencana Merebut Wanita Cantik

Baca Juga: Bak Kisah Cinderella, Inilah Ratu Geraldine dari Albania, Gadis Muda Cantik yang Menikah dengan Raja Bertampang Serius dan Lebih Tua, Perang Dunia Jadi Penyebab Mereka Tinggal di Pengasingan

"Dia akan menjadi pintar," demikian komentar singkat yang diucapkan Raja Gustav II Adolf, seperti yang dikutip dari New World Encyclopedia.

Kekecewaannya tidak berlangsung lama dan raja itu memutuskan bahwa bayi perempuan tersebut diberi nama Christina, seperti neneknya.

Raja kemudian memberi perintah agar kelahiran Christina diumumkan dengan segala upacara penyambutan seperti yang dilakukan pada ahli waris laki-laki.

Raja Gustav II Adolf yang berusia 33 tahun saat itu masih memiliki sedikit harapan untuk memiliki anak lagi.

Namun, kesehatan sang ratu sepertinya tidak mendukung.

Untuk waktu beberapa lama, Raja dan pengadilan tidak memberi tahu Ratu Maria Eleonora tentang kondisi sebenarnya anak keempat yang ia lahirkan.

Saat hari itu tiba, sang ratu pun berteriak, "Alih-alih seorang putra, saya diberi seorang putri, gelap, dan jelek, dengan hidung besar dan mata hitam. Ambil dia dari saya, saya tidak akan memiliki monster seperti itu!"

Kecewa berat dan menderita depresi pasca-melahirkan, Ratu Maria Eleonora sangat membenci Putri Christina.

Baca Juga: Kisah Ratu Inggris Hanya Sembilan Hari, Lady Jane Grey, Cucu Raja Henry VIII, Tak Lama Setelah Penobatan, Dituduh Lakukan Pengkhianatan, Dieksekusi Karena Imannya

Baca Juga: Semasa Hidup Tega Lakukan Pembunuhan Pada Siapa Saja yang Dianggap Berbahaya, Inilah Herodes Raja Agung yang Berakhir Mengenaskan dengan Tubuh Dipenuhi Cacing di Akhir Hayatnya

Beberapa kali sejarah menceritakan bahwa ratu berusaha untuk menyakitinya. Di masa kecilnya, Putri Christina berulang kali mengalami kecelakaan.

Suatu kali sebuah balok jatuh secara misterius ke ayunannya. Di lain waktu, Putri Christina juga mengalami kecelakaan yang membuatnya jatuh dari tangga.

Pada kesempatan lain, pengasuh sang putri disalahkan karena menjatuhkan bayi tersebut ke lantai berbatu, yang membuat bahunya bungkuk permanen.

Pada 1632, Raja Gustav II Adolf menggambarkan istrinya sebagai "wanita yang sangat sakit."

Sejarah mencatat bahwa ada beberapa alasan tentang kondisi "sangat sakit" pada Ratu Maria Eleonora.

Dia menyebutnya anaknya sebagai "monster" dan mencoba membunuhnya beberapa kali.

Dia bahkan membuat Christina tidur di samping mayat ayahnya yang sudah membusuk.

Artikel Terkait