Intisari-Online.com -Kaisar Komei adalah Kaisar Jepangke-121, menurut tatanan suksesi tradisional.
Kaisar Komeimemerintah dari1846 hingga 1867, sesuai dengan tahun-tahun terakhir periode Edo.
Sebelum naik takhta,nama pribadinya adalah Osahito dan gelarnya adalah Hiro-no-Miya.
Osahito lahir pada 22 Juli 1831 dan adalah putra keempat Kaisar Ninko dan konsornya Ogimachi Tsuneko.
Dan dia disebut-sebut sebagai salah satu kaisar Jepang terburuk dalam sejarah.
Apa yangKaisar Komei lakukan?
Selama masa pemerintahannya, ada banyak gejolak internal sebagai hasil dari kontak besar pertama Jepang dengan Amerika Serikat (AS).
Misalnya gejolak yang terjadi di bawah Commodore Perry pada tahun 1853 dan 1854.
Atau pemilihan kembali Jepang berikutnya ke negara-negara Barat, yang mengakhiri periode 220 tahun pengasingan nasional.
Kaisar Kōmei sebenarnya tidak terlalu pedulitentangapa pun yang berhubungan dnegan negara asing.
Dia bahkan menentang membuka Jepang ke kekuatan Barat.
Akan tetapi karena pemerintahannya terusdidominasi oleh pemberontakan dan konflik partisan, maka dia terpaksa membuka Jepang pada negara asing.
Kaisar barbar
Kaisar Komei dijuluki kaisar barbar. Ini karena dia selalu marah hampir setiap hari selama menjadi seorang kaisar.
Dan selama hidupnya, dia tidak pernah mendengarkan pendapat orang asing.
Contohnya Perjanjian Kanagawa dan Perjanjian Harris ditandatangani tanpa sanksi kekaisaran.
Akibatnya Kaisar Komei marah besar danmembunuh orang-orang yang terlibatdalam perjanjian itu.
Penyakit dan kematian
Pada Januari 1867, Kaisar Komei didiagnosis dengan cacar, yang menyebabkan orang-orang terkejut.
Sebab Kaisar Komei diduga tidak pernah sakit sebelumnya.
Pada 30 Januari 1867, ia menderita serangan keras yang fatal dari muntah dan diare, dan memiliki bintik-bintik ungu di wajahnya.
Kematian Kaisar Komei jelas membuat musuh-musuhnya.
Sebab ada dugaan dia dibunuh baik oleh radikal dari Choshu, atau pejabat radikal di pengadilan.
Namun, tidak ada bukti tentang ini.
Sehingga secara umum diyakini bahwa ia hanyalah satu lagi korban dari apa pandemi yang terjadi di seluruh dunia pada saat itu.
Namun demikian, pada saat kematian Kaisar Kōmei, pemerintah Jepang dihadapkan dengan kebangkrutan dan hampir runtuh.
Jepang juga dikelilingi oleh kekuatan kolonial, yang berdiri siap untuk mendapatkan pengaruh besar dengan investasi besar dalam perdagangan Jepang.
Selanjutnya Putra Kōmei, Pangeran Imperial Mutsuhito, dinobatkan sebagai Kaisar Meiji pada 12 September 1868 dan masalah-masalah ini dimasukkan ke bawah Restorasi Meiji.