Intisari-Online.com - Baru-baru ini,Pentagon menyebut Rusia kemungkinan sedang memosisikan ulang beberapa pasukannya di sekitar ibu kota Ukraina, Kyiv, untuk mengirim mereka ke wilayah Donbass di Ukraina timur.
Juru Bicara Pentagon John Kirby juga mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memutuskan untuk mempertahankan elemen Divisi Lintas Udara ke-82 di Eropa untuk sementara waktu bersama dengan kelompok penyerang kapal induk di Mediterania.
“Rusia telah memindahkan sejumlah kecil, mungkin 20 persen pasukannya dari sekitar Kyiv setelah gagal merebut kota itu, yang terus menjadi sasaran serangan udara Rusia,” kata Kirby.
Dia menyampaikan, tidak jelas ke mana pasukan Rusia itu akan pergi, untuk berapa lama, dan untuk tujuan apa.
Tetapi, Pentagon tidak melihat indikasi bahwa mereka akan dipulangkan.
Melansir Kompas.com, juru bicara Pentagon mengatakan penilaian terbaik adalah bahwa pasukan Rusia akan ditempatkan kembali, mungkin ke Belarus, untuk dipasang dan dipasok kembali di tempat lain di Ukraina.
Dia mencatat bahwa Rusia telah mengatakan pihaknya berencana untuk memprioritaskan kembali operasinya di wilayah Donbass.
Sementara itu,Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Kamis (31/3/2022) mengatakan dalam sebuah rekaman video bahwa dirinya telah memecat dua anggota senior Dinas Keamanan Nasional Ukraina dengan alasan mereka adalah pengkhianat.
Kedua jenderal yang dipecat yakni Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri Naumov Andriy Olehovych dan Kepala Cabang Dinas Keamanan Ukraina di wilayah Kherson Kryvoruchko Serhiy Oleksandrovych.
"Saya tidak punya waktu untuk berurusan dengan semua pengkhianat. Mereka semua secara bertahap akan dihukum," kata Zelensky, dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan bahwa kedua pria itu telah mengkhianati sumpah mereka untuk membela Ukraina.
Peristiwa itu menandai pertama kalinya Zelenskiy mengumumkan pemecatan terhadap mereka yang terlibat dalam pertahanan Ukraina.
Pada hari kemarin, Zelensky juga mengatakan, situasi di selatan dan wilayah Donbass tetap sangat sulit dan menegaskan kembali bahwa Rusia sedang membangun pasukan di dekat Kota Mariupol yang terkepung.
Dia, yang sering menggunakan citra warna-warni, mengatakan bahwa Rusia sangat jahat dan ingin menghancurkan sehingga mereka seolah-olah berasal dari dunia lain.
Zelensky menggambarkan Rusia sebagai monster yang membakar dan menjarah, yang menyerang dan bertekad untuk membunuh.
(*)