Intisari-Online.com – Berkaitan dengan invasi Rusia ke Ukraina, rupanya Presiden Rusia Vladimir Putin telah disesatkan oleh para penasihat yang terlalu takut untuk mengatakan kepadanya betapa buruknya perang di Ukraina dan betapa sangat merusaknya sanksi-sanksi Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan sejumlah sumber dari Gedung Putih dan Eropa, seperti dilansir dari Reuters, pada Rabu (30/3/2022).
Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina sejak 24 Februari dan hingga kini belum berhenti, namun serangan yang dilancarkan tersebut mendapat perlawanan keras dari Ukraina.
Tidak hanya itu, pasukan Ukraina bahkan telah merebut kembali sejumlah wilayah yang sempat diduduki oleh pasukan Rusia.
Itu bahkan terjadi ketika masih banyak warga sipil yang terjebak di kota-kota yang terkepung.
“Kami memiliki informasi bahwa Putin merasa disesatkan oleh militer Rusia, yang telah mengakibatkan ketegangan terus-menerus antara Putin dan pemimpin militernya,” kata Direktur Komunikasi Gedung Putih, Kate Bedingfield, kepada wartawan dalam konferensi pers.
Tambah Bedingfield, “Kami percaya bahwa Putin disesatkan oleh para penasihatnya tentang seberapa buruk kinerja militer Rusia dan bagaimana ekonomi Rusia dilumpuhkan oleh sanksi karena penasihat seniornya terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya.”
Menurut Bedingfield, Washington sengaja memaparkan informasi intelijen tersebut untuk menunjukkan kesalahan strategis Rusia.
Namun, Kremlin tidak segera berkomentar tentang pernyataan tersebut saat dihubungi Reuters, bahkan kedutaan Rusia di Washington pun tidak segera menjawab permintaan komentar.
Washington yang memutuskan untuk membagikan intelijennya secara lebih terbuka mencerminkan strategi ‘Negeri Paman Sam’ yang telah dilakukan sejak sebelum perang dimulai.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR