Intisari-online.com - Meskipun berusaha untuk tetap netral, dalam konfrontasi antara Rusia dan Barat, Afrika kemungkinan akan mengalami dampak paling negatif.
Sejak Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari, meskipun ada seruan dari Barat untuk menghukum Moskow, banyak negara Afrika tetap netral.
26 dari 54 negara Afrika abstain, memberikan suara menentang atau menolak untuk memilih ketika Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang mengutuk kampanye militer Rusia.
Di antara negara-negara Afrika, hanya Mesir yang menyuarakan dukungan untuk resolusi yang mengutuk Rusia.
Namun, negara itu masih mempertahankan hubungan kerja sama dengan Moskow.
Hingga saat ini, tidak ada negara Afrika yang mendukung sanksi atau berpartisipasi dalam sanksi terhadap Rusia.
"Konflik Rusia-Ukraina dapat dihindari jika NATO telah mengindahkan peringatan dari bertahun-tahun yang lalu bahwa ekspansi ke timur akan menyebabkan banyak ketidakstabilan," kata Cyril Ramaphosa, Presiden Afrika Selatan NATO pada 17 Maret.
Sejak melancarkan operasi militer di Ukraina, Presiden Rusia Putin telah berbicara melalui telepon dengan tiga pemimpin Afrika.
Yaitu, Presiden Senegal Macky Sall, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Akhir tahun ini, KTT Rusia-Afrika akan diadakan jika jadwal tetap tidak berubah.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR