Intisari-online.com -Sebagai kaisar kedua, Tiberius (memerintah dari 42 SM hingga 16 M) dikenal karena sejumlah pencapaian, terutama eksploitasi militernya.
Dia adalah salah satu jenderal Kekaisaran Romawi yang paling sukses, menaklukkan Pannonia, Dalmatia, Raetia, dan sebagian Germania.
Dia juga dikenang oleh orang-orang sezamannya sebagai orang yang agak cemberut, sesat, dan pemarah.
Dalam bab tentang hidupnya dari The Lives of the Twelve Caesars oleh sejarawan Suetonius.
Tiberius dikatakan tidak disukai sejak usia dini karena kepribadiannya bahkan oleh keluarganya.
Namun, setelah berkuasa ia sempat meninggalkan tampuk kekuasannya untuk bersenang-senang memuaskan hasrat seksualnya yang tak lazim.
Dia meninggalkan Roma menuju Vila of Jupiter, sebuah mansion Imperial yang mewah di pulau Capri, Italia.
Di sana, di dalam vila Kekaisaran, dia tidak menunjukkan pengekangan moral dan sifat aslinya keluar.
Capri adalah sebuah pulau di bagian selatan Italia.
Saat ini, Capri adalah tujuan wisata yang populer. Pada zaman Romawi, pulau itu merupakan tempat peristirahatan liburan bagi orang Romawi yang kaya.
Di Capri, sifat sadis Tiberius terungkap.
Dari penyiksaan dan pemerkosaan hingga pedofilia dan pesta pora, Tiberius menikmati semuanya.
Dia mengambil bayi yang baru lahir dari ibu merekalalu menaruh mereka di dekat alat kelaminnya.
Tiberius berharap mereka akan mengisap penisnya seperti yang mereka lakukan di payudara ibu mereka.
Salah satu kesenangannya yang aneh adalah berenang telanjang dengan anak-anak kecil bergabung dengannya.
Dia melatih anak-anak malang ini untuk menggigit paha dan alat kelaminnya.
Tiberius menyebut mereka 'ikan kecil'.
Tak cukup sampau disitu, Tiberius membawa pelacur perempuan dan laki-laki muda ke vilanya di Capri.
Mereka harus melakukan berbagai tindakan seksual sesuai dengan keinginannya yang menyimpang.
Dia menyewa spesialis dalam seks anal, yang dia juluki 'gelandangan ketat'.
Lalu, dia sangat menikmati menonton anak laki-laki muda melakukan threesome.
Beberapa sejarawan percaya bahwa Tiberius menemukan posisi seksual yang aneh ini.
Di gua-gua di sekitar vila, Tiberius memerintahkan wanita dan pria muda untuk melacurkan diri.
Mereka harus berpakaian seperti Pan dan Nimfa.
Pan adalah dewa hutan belantara Yunani, digambarkan dengan kaki, punggung, dan tanduk kambing.
Nimfa adalah dewa perempuan yang bebas memilih.
Bangsa Romawi menjuluki pulau Caprineum (dalam bahasa Latin 'taman kambing') dan menyebut Tiberius sebagai 'kambing tua'. Ini menjelaskan asal usul nama pulau Capri.