Selim mendapat julukan terkenal itu setelah Wazir Agungnya dieksekusi hingga dia mendapatkan sumpah-serapah di kekaisaran dengan, “Semoga Anda menjadi Wazir Selim Malaikat Maut!”
Tujuh dari Wazir Agungnya mengalami pemenggalan kepala seketika di tangan para algojo yang selalu ada.
Bahkan terkadang sultan sendiri yang membunuh para pejabat yang melanggar aturannya itu.
Selim meninggalkan jejak ribuan mayat yang dipenggal ke mana pun dia pergi, entah itu dekat dengan rumahnya di Anatolia atau ketika memerintah negara-negara yang baru dikuasainya.
Pada tahun 1514 dia mengumpulkan ribuan ‘bidat’ dan dibunuh atau dipenjarakan.
Tiga tahun kemudian, ketika Salim merebut Kairo, lebih dari 50.000 penduduh dibunuhnya dengan pedang, setelah meletakkan senjata mereka.
Hilangkan nama Selim dari Mesir
Beberapa dekade setelah berakhirnya pendudukan Ottoman, Kairo menghilangkan Sultan Selim I dari jalan di Kairo sebagai cara untuk menyingkirkan nama-nama yang ‘tidak dapat diterima’ dan membedakan antara orang-orang yang menghargai Mesir dan yang menyerbu serta menjajah negara.
Melansir Egypt Today, kisah dimulai ketika Mohamed Sabry al-Daly, profesor sejarah kontemporer di Universitas Helwan, mengajukan permintaan resmi ke gubernur Kairo untuk mengubah nama Jalan Sultan Selim I di distrik Zaytoun di timur Kairo.
Mersir merupakan negara dengan masyarakat multikultural yang telah menghormati dan menerima orang-orang dari semua negara di seluruh dunia.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR