Intisari-Online.com - Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Amerika Serikat dan sekutunya menekan perusahaan teknologi dari seluruh dunia untuk menutup operasi mereka di Moskow.
Namun, perusahaan China masih beroperasi di Rusia dan kini Ukraina meminta produsen drone sipil China, DJI, untuk menghentikan tentara Rusia menggunakan UAV-nya.
Ukraina menuduh drone sipil buatan China digunakan oleh pasukan Rusia untuk mengoordinasikan serangan rudal di Ukraina.
DJI, yang berbasis di Shenzhen, dekat Hong Kong, adalah produsen UAV sipil yang terkenal.
Drone itu biasanya digunakan oleh fotografer, bisnis, dan pembuatan film.
Drone DJI dilengkapi dengan teknologi pemandu presisi berbasis navigasi satelit.
Mykhailo Federov, Wakil Perdana Menteri Ukraina, telah meminta DJI Technology Co. untuk membatasi produknya yang memungkinkan Rusia menargetkan Ukraina, melansir The EurAsian Times, Rabu (23/3/2022).
Di Twitter, Fedorov menuduh bahwa Rusia "menggunakan produk DJI untuk menavigasi rudal mereka".
Fedorov telah menjalankan kampanye yang sangat kuat meminta perusahaan teknologi di seluruh dunia untuk mengasingkan Rusia.
Sementara itu, perusahaan -perusahaan China, yang dipaksa berjalan di tengah krisis Ukraina, menghadapi tekanan besar dari AS dan sekutunya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR