Kejutkan Dunia, Presiden Rusia Vladimir Putin Siap Datangi Pertemuan G20 di Indonesia, Sementara Rusia Tak Takut Gunakan Senjata Nuklir di Perang Rusia-Ukraina

May N

Editor

Intisari - Online.com -Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, Presiden Rusia, Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan Indonesia pada akhir tahun ini.

Hal itu dikatakan Vorobieva pada hari Rabu di Jakarta, menyusul seruan beberapa anggota agar Indonesia, sebagai ketua G20 saat ini tidak mengundang Rusia pada KTT tersebut.

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengusir Rusia.... reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," kata Vorobieva pada konferensi pers pada hari Rabu, (23/3).

Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama Kelompok Dua Puluh (G20) setelah invasinya ke Ukraina, sumber yang terlibat dalam diskusi mengatakan kepada Reuters.

Senjata nuklir Rusia

Pejabat yang mengurusi tentang kebijakan keamanan Rusia menyatakan, negaranya hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada CNN dalam sebuah wawancara pada hari Selasa (22/3/2022).

Pernyataan itu dirilis setelah hampir empat minggu lamanya Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina.

Baca Juga: Kini Dunia Kelimpungan Akibat Perang Rusia-Ukraina, Siapa Sangka 'Akar' Perang Ini Berasal dari Gundik Lelaki Ratu Paling Bernafsu Rusia Catherine the Great, Inilah Gregory Potemkin yang Satukan Rusia

Baca Juga: Luput Dari Perhatian Dunia, Myanmar dan Korea Utara Diam-diam Sedang Dalam Misi Membuat Rudal Baru Padahal Sudah Diasingkan Dunia, Perang Rusia-Ukraina Penyebabnya!

Sebelumnya, muncul kekhawatiran Barat bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina dapat meningkat menjadi perang nuklir.

Peskov mengeluarkan pernyataan dalam sebuah wawancara berbahasa Inggris ketika ditanya apakah dia yakin Presiden Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir.

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (arsenal nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujarnya.

Dia menambahkan, "Tidak ada alasan lain yang disebutkan dalam teks itu."

Kantor berita Interfax melaporkan, Putin bulan lalu memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk siaga tinggi.

Sejalan dengan perintah tersebut, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya dan armada Utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada 14 Maret: "Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan."

Baca Juga: Bisa Jadi Kegagalan Keberhasilan Dua Periode Jokowi, Sikap Indonesia yang 'Condong' Membela Rusia dan Biarkan Ukraina Dilibas Rusia Dikritik Banyak Pihak Internasional, Acara Ini Terancam

Baca Juga: Kunjungan KADIN Indonesia dan B20 Committee Members ke Kompas Gramedia dalam Upaya Kolaborasi Media menuju G20 Business Summit

Artikel Terkait