Advertorial
Intisari-online.com -Telah diketahui sebelumnya para pemimpin negara laksanakan rapat virtual G20 untuk membahas virus Corona.
Dari para pemimpin negara yang hadir salah satunya adalah pemimpin China Xi Jinping dan Amerika Donald Trump.
Jumat ini keduanya telah berbincang membahas usaha kurangi ketegangan antara kedua negara akibat virus Corona.
Namun dalam pembahasan mereka saja sudah sangat tegang.
Dalam akun Twitternya, Donald Trump menyebut ia baru saja menyelesaikan perbincangan sangat bagus dengan Xi.
"Kami mendiskusikan dengan detail virus Corona yang merusak sebagian besar planet kita.
"China telah melalui banyak hal dan mengembangkan cara pemahaman untuk menangani virus ini.
"Kami sedang bekerjasama saat ini, sungguh salut!"
Sementara itu dalam konferensi video, Xi mendesak persatuan dan solidaritas.
Ia kirimkan tiga pesan: perkuat usaha internasional untuk hentikan virus, kokohkan ekonomi untuk hindari kelesuan ekonomi, dan meminta Amerika hentikan gerakan kasar mereka terhadap China.
"Virus ini tidak mengenal batas, dan pandemi menjadi musuh bersama kita. Semua negara harus satukan tangan dan berikan jaringan terkuat untuk bergabung dalam pencegahan dan mengontrol penyakit ini," ujar Presiden Tiongkok tersebut.
Beberapa minggu ini, pihak resmi Amerika dan China telah saling tuduh dalam permasalahan asal muasal virus.
Amerika telah mengkritik China dalam respon mereka yang lambat di awal waktu.
Mereka juga mengkritik habis-habisan usaha China membungkam orang-orang yang nyalakan alarm terkait Covid-19.
Namun, Beijing berdalih mereka telah menginfokan kepada Amerika pada Januari awal lalu.
Donald Trump juga membuat pihak Beijing marah dengan gambarkan Covid-19 sebagai "virus China".
Ia telah hentikan gunakan frase tersebut minggu ini setelah muncul kritik jika ia rasis.
Sementara itu Amerika telah menjadi negara dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi di seluruh dunia pada Kamis.
Lebih dari 500 ribu manusia di seluruh dunia telah terinfeksi virus Corona baru, membuat pihak medis kewalahan bahkan di negara yang sangat maju sekalipun.
Covid-19 juga telah menimbulkan lockdown di berbagai negara, yang mengancam kelumpuhan ekonomi negara-negara tersebut.
Baca Juga: Bosan Dengan Himbauan Work From Home? Ikuti Tips ini Biar Anti Bosan
Amerika telah melaporkan lebih dari 83 ribu pasien positif Covid-19, lebihi Italia yang laporkan jumlah kematian paling tinggi akibat penyakit ini.
Jumlah pasien di Amerika juga telah lewati pasien di China selama ini.
Sementara itu hasil pertemuan virtual G20 juga dapatkan pemimpin dunia berjanji kumpulkan dana sebesar 5 Triliun Dolar Amerika untuk mencegah kelesuan ekonomi dunia.
Donald Trump menyebut: "kita sedang berperang dengan virus ini menggunakan semua sumber dana, ilmiah, medis, farmasi dan militer kita.
Baca Juga: Video Tim Medis China Tiba di Indonesia Viral, Benarkah Kejadian Ini? Ini
"Gunanya untuk mencegah penyebaran dan lindungi warga kita."
Kini Amerika telah lakukan 40 persen lockdown atau karantina, dan Trump mendesak warganya untuk lakukan social distancing: "Tetap di rumah. Tetap tenang, tetap di rumah."
Pertemuan G20 telah tunjukkan lebih banyak persatuan daripada selama ini sejak krisis finansial tahun 2008 sampai 2009 yang menjadi cikal bakal pertemuan G20.
Para pemimpin dunia mengatakan mereka berkomitmen untuk memberi semua dana dan lakukan apapun untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Dalam pernyataan yang paling bersifat mendamaikan dalam tahun-tahun ini, pimpinan G20 akan memastikan aliran suplai medis tanpa henti dan barang-barang lain lewati batas untuk atasi masalah kurangnya bahan medis.