Tetap Tenang Ditengah Gempuran Sanksi Barat, Ternyata Rusia Sudah Amankan Uangnya di Bank Swiss Terungkap Jumlahnya Dibocorkan Oleh Bank Swiss Sendiri

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Bank Swiss
Ilustrasi - Bank Swiss

Intisari-online.com -Fakta bahwa Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina.

Telah menyebabkan AS dan sekutunya dengan keras mengutuk dan menjatuhkan sanksi berat yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Rusia.

Tujuannya untuk menekan dan memaksa Moskow mengakhiri konflik.

Sanksi Barat telah menargetkan banyak wilayah Rusia dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sistem keuangan, ekspor energi, dan cadangan devisa.

Untuk menahan sanksi, Rusia telah mengambil sejumlah langkah untuk sementara mengatasi kesulitan, RT melaporkan.

Meski demikian, ternyata untuk mengantisipasi jatuhnya mata uang Rusia ditengah gempuran sanksi Barat ternyata sebagian besar uang Rusia sudah disimpan di Bank Swiss.

Seperti diketahui, Bank Swiss merupakan bank ternaman di dunia.

Bank Swiss, juga terkenal dengan kredibilitasnya dan selalu merahasiakan identitas nasabahnya, pada 17 Maret membuat pernyataan langka tentang jumlah simpanan warga Rusia.

Baca Juga: Dibenci Rusia Setengah Mati, Rupanya NATO Juga Pernah Bikin Gara-Gara Dengan China, Bahkan Ulah Nato Ini Mustahil Dilupakan China Karena Dianggap Sangat Keterlaluan

Baca Juga: Serangan Rusia Meningkat, Presiden Ukraina Malah Minta Dikirim Senjata Lawas Buatan Rusia Ini, Padahal Versi Terbarunya Sudah Ada

Uang, sekitar 160-213 miliar dollar AS (Rp2.295-3.055 T) warga negara Rusia saat ini disimpan di bank-bank di Swiss, kata Asosiasi Bankir Swiss (SBA).

Ini adalah pernyataan aneh dari Swiss, karena bank-banknya selalu mematuhi peraturan keamanan maksimum.

Swiss adalah tempat orang-orang terkaya di dunia memprioritaskan untuk menyimpan uang dan aset mereka, karena tingkat keamanannya yang sangat tinggi.

Gambar di atas menunjukkan bahwa Rusia memiliki bisnis yang luas dengan bank Swiss, jauh lebih besar daripada informasi yang diterbitkan oleh beberapa perusahaan keuangan dunia sejauh ini, menurut surat kabar Rusia RT.

Bulan lalu, Swiss condong ke Eropa ketika bergabung dengan sanksi terhadap Rusia atas konflik di Ukraina.

Presiden Swiss Ignazio Cassis mengumumkan bahwa negara itu akan membekukan aset 370 politisi dan pengusaha Rusia, di bawah sanksi Uni Eropa (UE).

Credit Suisse, salah satu bank terbesar di Swiss, mengatakan pekan lalu bahwa hanya 4% asetnya yang dipegang oleh Rusia.

Namun, menurut laporan Credit Suisse pada tahun 2021, jumlah aset yang disimpan orang Rusia di bank mencapai 35 miliar dollar AS (Rp502 Triliun).

Baca Juga: Setelah Putin Disebut Joe Biden Diktator, Rusia Beri Peringatan Tak Kalah Ngeri Kepada AS: Kami Punya Kekuatan untuk Mengganti Amerika sebagai Negara Adidaya

Baca Juga: Usai Presiden Zelensky Buka Suara 'Perang Dunia III Mungkin Sudah Dimulai,' Kini Perundingan Rusia-Ukraina Rancang 15 Poin Kesepakatan Damai

CEO UBS Ralph Hamers mengatakan sanksi membuat bank lebih sibuk.

"Kami tidak dapat memberikan jumlah pasti individu yang dihukum, karena jumlah ini berubah dari hari ke hari. Kami harus secara teratur memeriksa dan mencocokkan daftar pelanggan," kata Hamers.

"Pada dasarnya setiap orang Rusia, setiap pemegang paspor Rusia, dikenakan sanksi dengan tingkat yang berbeda-beda," tambah Hamers.

Setelah Barat memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia, orang kaya Rusia dikatakan memindahkan sejumlah besar kekayaan dari Eropa ke Dubai.

Bank-bank di Dubai khususnya dan Uni Emirat Arab (UEA) pada umumnya, menerima sejumlah besar permintaan untuk membuka rekening dan menyetor uang dari Rusia, menurut RT.

Artikel Terkait